- Bayu Nugraha Januar
VIVA.co.id - Sejumlah gadis yang bekerja di rumah seks di Apartemen Kalibata City, didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat. FHM, sebagai mucikari, yang mencari sendiri sang 'angel' dari pelosok desa di Bogor, Bandung, dan yang terdekat adalah Depok, Jawa Barat.
Setelah diberi pengarahan selama satu pekan, gadis-gadis belia binaan FHM ini baru bisa melayani tamu. Tarif mereka biasanya Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per jam. Namun, bila pelanggan ingin mengencani gadis-gadis ini di luar apartemen, FHM akan mematok harga Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Heru Pranoto, memastikan untuk terus mendalami pengungkapan kasus ini. Otak pelaku dari bisnis esek-esek online ini masih dalam pengejaran.
Terkait dengan enam pekerja seks yang diamankan di Apartemen Kalibata City, Polda mengirim ke Dinas Perlindungan Sosial Anak dan Wanita di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Kita berkoordinasi untuk memberikan pembinaan kepada gadis-gadis di bawah umur yang menjadi korban ini," katanya.
Seperti diketahui, FHM menjalani bisnis haram itu dengan mengandalkan situs dengan domain www.semprot.com. Guna melancarkan bisnis esek-eseknya, FHM sengaja menyewa dua kamar mewah di Apartemen Kalibata City.
Satu kamar digunakan untuk menampung para 'angel', sedangkan satu kamar lainnya digunakan untuk berkencan. (asp)
Sisir Apartemen Kalibata, Polisi Dapat Dolar Palsu
Hingga siang ini penyisiran masih terus dilakukan petugas gabungan.
