Pengendara Motor yang Ditabrak Kopaja Mantan Wakil Lurah

Kopaja tabrak motor di Jalan Antasari, Jakarta Selatan
Sumber :
  • Twitter @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id - Bus Kopaja bernomor polisi B 1991 DG terlibat kecelakaan lalu lintas dengan pengendara sepeda motor benomor polisi B 3564 SAS di jalan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat pagi, 17 April 2015.

Terpeleset, Bocah 4 Tahun Tewas di Wajan Penggorengan

Identitas korban kecelakaan terungkap. Korban merupakan staf Kecamatan Kebayoran baru dan mantan Wakil Lurah Senayan, Muhammad Hasyim (53). Hasyim meninggal setelah ditabrak Kopaja P 19 jurusan Blok M-Tanah Abang.

Selain pernah menjabat Wakil Lurah Senayan, Hasyim yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Lurah Cipete. Hasyim mengalami kecelakaan saat hendak berangkat kerja di kantor Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Truk Pasir Terbalik di Tol Dalam Kota, Lalu Lintas Macet

Saat itu Hasyim mengendarai Honda Supra X berwarna hitam dengan nomor polisi B 3564 SAS. Bus Kopaja dengan nomor polisi B 7451 DG itu melaju kencang dari arah Jalan Antasari menuju Blok M.
Salah Injak Pedal, Mobil Terjun Bebas

Korban yang berada di sisi pinggir kiri, ditabrak dengan kencang oleh pengemudi bernama Choirul Anwar (23). Korban dan sepeda motornya pun masuk ke kolong bus.

Saat dikonfirmasi, Camat Kebayoran Baru, ‎Edy Suherman membenarkan bahwa korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Antasari merupakan staf dari Kecamatan Kebayoran Baru.

Saat kejadian, korban sedang ingin menuju kantornya di Kecamatan Kebayoran Baru. Karena letak rumahnya di Jalan Cempaka III RT 06 RW 06, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan membuat korban sering menggunakan sepeda motor.

"Almarhum memang sering menggunakan motor saat berangkat kerja. Karena ‎rumahnya dekat. Saat kejadian, Pak Hasyim sedang ingin berangkat kerja," ujar Edy.

Menurut Edy, keseharian Hasyim merupakan sosok karyawan yang rajin. Hasyim selalu gampang bergaul dan disegani oleh orang-orang di sekitarnya. Apalagi, korban sempat menjabat sebagai wakil lurah di dua tempat berbeda.

"Baru pas perombakan tanggal 2 Januari 2015 lalu, Pak Hasyim menjadi staf di Kecamatan," ujarnya.

Menurut Edy, menjadi staf di Kecamatan tidak mempengaruhi kinerja Hasyim. Suatu ketika korban pernah bercerita kepada Edy kalau dirinya ikhlas menjalani pekerjaannya. Sehingga, tidak ada beban ketika pangkatnya sebagai wakil lurah sudah tidak dipegangnya.

"Buktinya, sering masuk dan tidak pernah telat," lanjutnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Unit Laka Lantas Polres Jakarta Selatan, Ipda Bakti Butar-Butar mengatakan bahwa pengemudi Kopaja yang menabrak Hasyim memang mengendarai ugal-ugalan saat melintasi jalan Antasari. Hal itu menurut kesaksian warga sekitar lokasi.

"‎Sopir Kopaja ngebut dan menabrak pemotor hingga tewas," kata dia.

Akibat peristiwa ini, pengemudi pun hampir diamuk massa atas perilakunya yang ugal-ugalan. Namun, untungnya ada petugas kepolisian yang berhasil mengamankan pelaku.

Kini, pelaku sudah berada di Mapolres Metro Jakarta Selatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Pengemudi sudah kami amankan," katanya.‎ (ase)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya