Sulitnya Bedakan Brownies Asli dan Campuran Ganja

Brownies
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Polisi Deddy Fauzi Elhakim, mengatakan masih menyelidiki jaringan browneis isi ganja yang dijual di mal.

Bika Ambon Berisi 1 Kilogram Sabu Berhasil Diamankan

Hal ini disampaikan Deddy kepada wartawan, di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 14 April 2015. Deddy menduga jaringan ganja modus brownies ini cukup besar.

"Untuk jaringan ganja pada kelima orang tahanan ini masih kami selidiki dan pada tahap penelitian. Tetapi untuk jaringan ganja untuk Aceh, Bengkulu dan Jambi itu cukup besar," ujar Deddy.

Pembuat Brownies Ganja Terancam Hukuman Mati

Deddy menambahkan, akan berkoodinasi dengan kementerian komunikasi dan informatika mengenai bisnis online penjualan ganja tersebut. Sebab, kata Deddy, BNN tidak mempunyai kewenangan untuk menutup situs tersebut.

"Tetapi BNN akan membuat surat pengajuan permohonan, dari pemberitaan yang meluas ini kepada Kominfo yang memiliki kewenangan. Saya kira, tanpa adanya persetujuan, tidak bisa langsung tutup saja," tuturnya.

Selain brownnies, dia belum menemukan modus baru peredaran narkoba jenis ganja tersebut.

Polisi Sita Kue Bika Ambon Isi Sabu-sabu

Sulit bedakan

Deddy mengakui sulitnya membedakan mana brownies yang berkomposisi ganja dan yang tidak. Namun, banyak  kekhawatiran masyarakat sebagai konsumen untuk membedakan brownies yang sudah mengandung ganja dengan kue yang biasanya.

"Nah, itulah yang menjadi masalah besar itu. Kami tidak bisa membedakanya, terkecuali sudah diperiksa di laboratorium, apakah ada kandungan ganjanya atau tidak. Untuk membedakannya dengan cara mencium saja tidak bisa," jelasnya.

Dalam hal ini, Deddy mengimbau kepada masyarakat luas agar membeli brownies di tempat yang sudah biasa membelinya. "Imbauan kami (BNN) agar membeli kue jangan melalui website, lebih baik membeli di tempatnya secara langsung," ujar

BNN, kata dia sudah melakukan pencegahan dan penyelidikan secara dan rutin dalam mengatasi peredaran narkotika di Indonesia. Di antaranya press join operation yang berperan di luar negeri yakni, jangan sampai barang narkotika tersebut bisa masuk kedalam negara kita.

"Kita berkerjasama atau Internastional corporation dengan negara lain. Selanjutnya di tempat-tempat pintu masuk atau interdiksi, ada 17 pintu masuk di pelabuhan, udara yang harus kita waspadai," jelas dia. (ase)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya