VIVA.co.id - Polisi hingga kini belum bisa mengungkap kasus di balik tewasnya mahasiswa UI Aksyena Ahad Dori yang ditemukan di Danau Kenanga.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan sampai saat ini penyidik masih mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari masyarakat.
"Hingga kini sudah 17 orang saksi yang diperiksa yaitu teman, penjaga kos, pihak kampus serta keluarga korban," ujar Martinus.
Martinus mengakui dalam kasus ini penyidik masih mengalami kesulitan dalam proses pengungkapan kasus ini.
"Ini belum jelas karena sulit mengungkapkan bunuh diri atau pembunuhan. Kami juga sudah lakukan olah TKP sampai 2 kali," katanya.
Martin menambahkan, kasus ini diperlukan ketelitian dan analisis serta membutuhkan kematangan dan keuletan dari penyidik untuk mengumpulkan informasi serta harus menguji kebenaran dari beberapa saksi yang ada.
"Dari H-3 sebelum dia meninggal kita cari informasi aktivitas yang dilakukannya, tempat kos, termasuk tempat sebelum korban ditemukan tak bernyawa lagi," jelasnya..
Martinus masih menunggu proses penyidik yang mendalami kasus ini, sebab ditemukan batu yang ada di danau saat korban ditemukan. Diduga batu tersebut digunakan untuk menenggelamkan tubuh korban.
Martinus menambahkan, dari olah TKP dan keterangan saksi-saksi masih terpotong-potong seperti puzzle yang belum lengkap. "Re-rekonstruksi yang kita lakukan hanya menggali informasi, indikasi belum bisa disimpulkan apa penyebab kematiannya," lanjut dia. (ren)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]