Ahok: Miras Dilarang, Obat Batuk Juga Harus Dilarang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok tetap bersikeras mempertahankan kebijakannya melegalkan peredaran minuman keras di Jakarta.

Menurut Ahok, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang peredaran minuman keras maka Pemprov DKI juga harus melarang peredaran minuman obat-obatan beralkohol. Minuman obat, seperti obat batuk, kata dia, harus memiliki kandungan alkohol agar bisa berkhasiat.

"Obat batuk juga ada alkoholnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 8 April 2015.

Dia lagi-lagi mengutip kisah dari film-film Hollywood bertema gangster yang menuturkan tentang kisah hidup nyata dari seorang kepala gangster dari kota Chicago, Amerika Serikat, Al Capone.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Apabila peredaran minuman keras beralkohol sepenuhnya dilarang, kata dia, maka seperti dituturkan oleh kisah dari film yang pernah disaksikannya itu, peredaran minuman-minuman itu malah akan dilakukan di pasar gelap dan menjadi sama sekali tidak bisa dikontrol oleh pemerintah.

"Itu (film tentang Al Capone) sejarah. Saya enggak asal bunyi," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok juga menyatakan tidak terlalu mempedulikan banyaknya suara protes dari masyarakat terkait salah satu pernyataannya menyebutkan bahwa bir, meski memiliki kadar alkohol, bukanlah suatu jenis minuman berbahaya.

Bir, kata dia, memang bukanlah suatu minuman yang terlalu membahayakan, karena berdasar pengalamannya, bir bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit. "Kamu kalau susah kencing, mesti disuruh minum bir," ujar Ahok.

Yang berbahaya, kata Ahok, adalah minuman bir yang dioplos sendiri oleh warga dan ditambahkan alkohol tanpa memperhatikan perbandingan takarannya dengan kandungan unsur lainnya. "Bir itu enggak bisa dioplos, karena terlalu mahal bahan bakunya," ungkapnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan, kebijakan Pemprov DKI yang diberlakukan saat ini, untuk tidak melarang peredaran minuman keras sepenuhnya, namun hanya sekadar membatasi, adalah kebijakan yang paling tepat.

Ahok menegaskan bahwa tidak sembarang orang bisa membeli minuman itu. Namun, orang-orang yang membutuhkannya, seperti orang asing atau tamu-tamu hotel dan restoran yang telah memasuki usia legal untuk membeli minuman keras, tetap bisa mendapatkannya.

"Sekarang itu, kan kalau mau dibeli harus dibatasi umurnya. Jadi kita mesti fair atau adil jadi orang. Kalau ada orang yang bilang bahwa minum alkohol itu dosa, saya bilang orang yang nyuri uang milik rakyat itu lebih dosa," katanya.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Ahmad Dhani: Pengunjuk Rasa Terbelah Dua
Posko logistik demo 4 November

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ada empat posko yang disiapkan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016