Pengakuan Pelajar yang Terlibat Aksi Tawuran soal Tato Ular

Tato pelajar di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Tawuran, Pelajar Dihukum Baca Proklamasi
- Puluhan pelajar dari salah satu STM swasta di Kota Depok kembali diringkus polisi lantaran nekat akan melakukan aksi tawuran. Dari tangan sejumlah pelajar, polisi berhasil menyita senjata tajam seperti celurit, samurai dan gir motor, Selasa, 31 Maret 2015.

Tawuran, Pelajar Ini Bawa Jimat Kebal Bacok dan Bulu Perindu

Yang tak kalah miris dari kasus ini adalah pengakuan salah seorang pelajar yang baru duduk di bangku kelas satu STM.  Adalah R, pelajar tersebut. Sekilas tidak ada yang beda dengan remaja berbadan kurus ini.

Namun setelah polisi memintanya untuk membuka seragam sekolah, ternyata di tubuh R terdapat tato bergambar ular dengan kepala tengkorak. Pada VIVA.co.id, R berdalih, dia menjadi kelinci percobaan teman.

"Saya jadi bahan percobaan pak. Tato ini dibuat pas saya lagi tidur," kata R dengan wajah memelas.

Pengakuan R yang tak sadar ketika temannya membuatkan tato ditubuhnya dengan alasan sedang tidur tentu saja tidak bisa diterima akal sehat. Sebab, jarum tato cukup sakit ketika menembus kulit dan daging.

Setelah diminta untuk berterus terang, ia pun akhirnya mengaku tato itu dibuat saat dalam keadaan mabuk.

"Iya saat itu saya nggak sadar karena mabuk. Tapi sumpah pak, saya memang jadi bahan percobaan. Saya nggak minta dibuatkan tato," keluhnya.

R sendiri mengaku tak tahu apa maksud dari gambar ular berkepala tengkorak ini. "Nggak, nggak ada arti apa-apa kok pak sumpah pak, sumpah," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tato ini juga menjadi tren di kalangan pelajar Depok yang sering terlibat tawuran. Selain mendapatkan pelajar bertato, dari tangan salah satu siswi STM yang ikut tertangkap, polisi juga menemukan sejumlah video aksi brutal para pelajar ini.

Ditangkap Tawuran, Dua Pelajar Dihukum Basuh Kaki Ibu

Video berjudul aksi penyerangan tersebut menggambarkan rekaman para pelajar saat tawuran dengan sekelompok pelajar Depok lainnya di kawasan Pancoran Mas Depok.

Guna penyelidikan lebih lanjut, puluhan pelajar ini pun menjalani serangkaian proses penyidikan.

"Terkait kasus-kasus seperti ini, tentu saja kami akan semakin gencar melakukan patroli dan razia. Kami tidak tinggal diam, dan kami juga menegaskan, agar pihak sekolah untuk ikut aktif dalam menjaga anak didiknya," kata Kabag Ops Polresta Depok Komisaris Tri Yulianto.

![vivamore="Baca Juga :"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya