Mahasiswa UI Tenggelam, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Akseyna Ahad Dori
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Mirip Kasus Akseyna, Wanita Ini Tewas di Empang
- Senin sore, 30 Maret 2015, identitas pemuda yang ditemukan tewas secara misterius di danau Kenanga dekat Balairung, Universitas Indonesia, akhirnya terungkap. Ia adalah Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas MIPA UI semester 4.

Petunjuk Penting Misteri Kematian Akseyna di Danau UI

Namun demikian, diketahuinya identitas korban tidak serta-merta membuat kasus ini ditutup. Sebab, polisi sampai saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Benarkah ia bunuh diri atau sebaliknya, korban pembunuhan berdarah dingin? Berikut hasil penelusuran VIVA.co.id.

Kasus ini menemui titik terang setelah ayah korban yang melihat tayangan sejumlah media terkait adanya korban tewas di Danau Kenanga UI, Kamis pekan lalu, merasa mengenali ciri-ciri yang dikenakan korban. Antara lain, payung kecil warna hijau dan sapu tangan warna biru.

Belakangan diketahui, payung itu adalah pemberian ibunya, sedangkan sapu tangan milik sang ayah. Merasa yakin itu adalah Aksey, ayah korban kemudian meminta adiknya untuk mengecek ke kosan Aksey, di Wisma Widya yang berlokasi di Gang H. Usman, Kukusan, Depok, Senin pagi.

Kegelisahan pun tante korban pun menjadi lantaran pengelola kos, Edi Sukardi, mengatakan jika Aksey sudah tak terlihat sejak empat hari. Mendengar pernyataan itu, keluarga bergegas ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memastikan jasad yang telah terbujur kaku tersebut.

Benar saja, pemuda yang telah tak bernyawa itu adalah Aksey, anak kedua dari empat bersaudara yang dikenal cerdas, namun memiliki kepribadian pendiam dan menyendiri. Setelah mengidentifikasi jasad korban, keluarga bersama polisi memeriksa kamar kos Aksey.

Beberapa polisi berpakaian preman yang mendampingi keluarga Aksey terkejut melihat ada secarik kertas bertuliskan bahasa inggris yang artinya, jangan cari aku, aku pergi jauh, maafkan aku. Kertas tulisan tangan itu tertempel di dinding kamar kos Aksey.

Temuan kertas ini pun langsung memberi petunjuk lain atas kematian Aksey yang diyakini nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Dompet, handphone yang tidak ditemukan di lokasi ternyata ada di kamar kos. Lengkap dengan pakaian, buku-buku, dan laptop yang biasa digunakan.

Meski tulisan itu seakan mengisyaratkan kematiannya, namun ada beberapa kejanggalan lain yang ditemukan penyidik. Yakni, ditemukannya tumpukan enam batu konblok di dalam tas yang dikenakan korban saat jasadnya ditemukan di danau. Batu itu diduga diletakkan untuk menjadi pemberat agar korban tenggelam di danau.

Selain itu adanya empat titik luka lebam yang dinyatakan oleh tim dokter forensik RS. Polri Kramatjati.  "Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apakah ini kasus bunuh diri atau pembunuhan. Kami masih menunggu keterangan detail pihak rumah sakit yang melakukan autopsi," kata Kapolresta Depok, Komisaris Besar Ahmad Subarkah.

Selain ada empat titik luka lebam, dari hasil autopsi pada bagian lambung juga terdapat sisa-sisa makanan sejenis pecel. Diduga, sebelum tewas, korban sempat menyantap pecel.

Petunjuk Kematian Aksey

Jauh sebelum jasadnya ditemukan, pemuda yang masuk UI melalui jalur khusus karena prestasinya itu, sempat menyampaikan keluhannya pada ibunya awal Januari lalu. Ia mengaku kecewa karena tidak lolos dalam seleksi olimpiade tingkat nasional.

"Pada Januari 2015 lalu, korban pernah cerita ke ibunya merasa kecewa, karena ia juara regional olimpiade biologi, namun tidak diikutkan ke tingkat nasional," kata Subarkah pada VIVA.co.id.

Teka-teki Hari Kematian Akseyna di Danau UI

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Polisi tengah mencari barang bukti Akseyna di Danau Kenanga.

8 Bulan Misteri Kematian Akseyna di Danau UI

Kami keluarga juga selalu optimistis kasus ini akan terungkap.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2015