Sumber :
- Muhammad Iqbal
VIVA.co.id
- Dinas Pertamanan dan Pemakaman (DPP) Provinsi DKI Jakarta berencana memunculkan kembali ribuan makam di tempat pemakaman umum (TPU) Kapuk Teko, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala Dinas DPP DKI, Nandar Sunandar menuturkan, seluruh makam yang diperkirakan berjumlah sekitar 3.810 makam itu akan dimunculkan kembali dari dasar rawa dengan melakukan pengeringan air rawa.
Rebecca Reifi Georgina - Jakarta
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Wagub Djarot Turun Tangan Bongkar Makam Fiktif
Kepala Dinas DPP DKI, Nandar Sunandar menuturkan, seluruh makam yang diperkirakan berjumlah sekitar 3.810 makam itu akan dimunculkan kembali dari dasar rawa dengan melakukan pengeringan air rawa.
"Namun hal ini membutuhkan proses dan waktu yang lama," ujar Nandar, Selasa 31 Maret 2015.
Menurut Nandar, setelah seluruh makam muncul kembali, DPP DKI berencana memindahkan makam-makam itu ke TPU yang lebih layak.
"Sebanyak 3.810 petak makam ini kami usahakan dipindahkan ke pemakaman lain yang dekat yang masih ada peluang," katanya.
Nandar mengatakan, sebenarnya upaya memunculkan kembali makam-makam itu sudah pernah dilakukan dengan menggunakan mesin penghisap air.
Namun, ternyata usaha tersebut tidak membuahkan hasil mengingat kondisi tanah yang merupakan dataran cekungan dan telah dikelilingi oleh bangunan di sekitarnya.
"Untuk makam yang sudah terinventarisasi datanya dapat dipindahkan terlebih dahulu secara bertahap. Harus dihubungi juga ahli warisnya, semua butuh proses dan kita sudah mulai sejak tahun lalu," katanya.
Selain memiliki kendala dalam proses yang cukup panjang, Nandar mengaku belum selesainya APBD juga memperlambat proses pembenahan TPU yang merupakan wakaf (peninggalan) ini.
"Ada anggaran di APBD tapi tidak dapat diselesaikan dalam waktu cepat karena penyerapan anggaran terbentur oleh waktu," ujar Nandar.
Seperti diketahui, ribuan makam di TPU Kapuk Teko raib ditelan rawa Jakarta. Ribuan makam itu kini sudah tak tampak lagi karena terkubur di bawah rimbunnya tanaman rawa. (Baca: )
Rebecca Reifi Georgina - Jakarta
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Namun hal ini membutuhkan proses dan waktu yang lama," ujar Nandar, Selasa 31 Maret 2015.
