Seri Untung Surapati

Kisah Budak Batavia yang Jadi Bupati Pasuruan

Lukisan Untung Surapati yang dimiliki budayawan Ridwan Saidi.
Sumber :
  • Dody Handoko
VIVA.co.id
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
- Setelah dipikir dengan matang, Untung menyambut baik ajakan tersebut, mereka segera bergerak menuju Cirebon. Sultan Cirebon sangat gembira menerima kedatangan Untung, Gusik Kusumo, dan seluruh teman-temannya. Wanita itu menceritakan semua peristiwa yang dialami, mulai dari kepergiannya meninggalkan suami sampai pertemuannya dengan Untung.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI


Cerita sebelumnya: dan


Kanjeng Sultan sangat prihatin akan nasib keponakannya, tetapi beliau juga bangga. Meskipun seorang wanita, Gusik Kusumo tidak gentar melawan kompeni.

Tahun 1685, Untung bergerilya di Cirebon, sehingga mendapat tambahan nama Surapati dari Sultan Cirebon karena berhasil memberantas perampok pimpinan Surapati yang terkenal di Cirebon.

Beberapa saat lamanya Untung tinggal di Cirebon, hingga pada suatu hari Kanjeng Sultan menyarankan agar Untung meneruskan perjalanan ke Kartasura. Sultan khawatir kompeni akan menyerang Cirebon, sementara kondisi kesultanan tidak memungkinkan melakukan perlawanan. Cirebon memiliki prajurit hanya dalam jumlah terbatas.

Di Kartasura, Untung akan mendapat pengayoman karena Kartasura memiliki prajurit yang sangat besar. Ayah angkat Gusik Kusumo adalah Patih Mangkubumi.

Untung Suropati memahami hal itu. Sebenarnya dia bersama kawan-kawannya juga sudah berencana meninggalkan Kesultanan Cirebon. Mereka terpaksa bertahan di Cirebon karena menunggu keputusan Gusik Kusumo.

Pada waktu yang hampir bersamaan Gusik Kusumo mengutarakan niatnya untuk pulang ke Kartasura. Sang Putri sudah sangat rindu kepada keluarganya di Mataram dan harus secepatnya diberitahu kalau dirinya sudah meminta izin suaminya, Pangeran Purbaya. Pernikahannya dengan Purbaya dulu adalah atas kehendak Sunan Amangkurat, jadi apapun yang terjadi harus dilaporkan ke Mataram.

Sultan Cirebon memberikan perbekalan yang cukup untuk keberangkatan mereka. Beliau juga mengizinkan orang-orang Bali, Madura dan Makassar yang hidup bergelandangan di Cirebon bergabung dengan Untung Suropati. Setelah berpamitan kepada Kanjeng Sultan, rombongan Untung dan Gusik Kusumo meninggalkan Cirebon.

Di Kartasura, Untung disambut sebagai pahlawan oleh banyak petinggi istana. Secara diam-diam, Sunan Amangkurat II pun juga mendukung Untung Surapati, sebab ia sedang menghadapi konflik dengan Pangeran Puger, pamannya, yang hendak menjadi raja dengan meminta dukungan VOC.

Februari tahun 1686 Untung berhasil mengalahkan pasukan Belanda yang datang hendak menangkapnya di Kartasura. Kapten Tack, pimpinan pasukan Belanda, mati terbunuh. Untuk menghindari risiko terhadap pembalasan Belanda setelah peristiwa itu, Untung bersama Gusik Kusumo mengungsi ke Kediri dan kemudian ke Pasuruan.

Di Pasuruan, Untung menjadi bupati, membangun kadipaten, berkuasa sekitar 20 tahun di sana. Kelak bulan antara September-Oktober 1706, Untung gugur saat Bangil, Pasuruan, diserbu Belanda.

Presiden Soeharto dengan surat keputusan tanggal 3 Nopember 1975 menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Untung. (one)

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia
![vivamore=" Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya