- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Moncong pistol itu masih terngiang diingatannya. Nyawanya nyaris hilang saat kawanan begal membawa kabur motornya Senin siang kemarin.
Tak ada perlawanan saat Yani dikerumuti begal. Dia terdiam tak berkutik. Pistol itu bisa saja lepas jika dia bergerak. Di bawah ancaman para begal, Yani, si tukang nasi uduk ini pasrah.
Motor yang baru dibelinya itu direlakan raib dibawa pelaku. "Ya Allah pak, itu motor baru sembilan bulan saya beli. Masih baru, punya anak saya. Sampai sekarang saya masih ingat, saya mau ditembak, ya ampun. Saya takut pak, takut," ucap Yani dengan linangan air mata saat di wawancarai VIVA.co.id.
Yani pun mengaku masih mengingat jelas wajah pelaku yang mengancamnya dengan tondongan pistol. Menurutnya, pelaku berkulit putih bersih, kurus dan mengenakan celana pendek.
"Anaknya ganteng pak. Dia ngeluarin senjatanya dari pinggang. Pistolnya warnanya putih. Pelakunya ada tiga orang. Yang satu masuk ke warung, dua lainnya nunggu di jalan. Kalau saya ngelawan mungkin saya akan dihabisi. Saya takut," ucapnya lirih.
Kejadian ini bermula ketika Yani yang kesehariannya menjajakan makanan tengah membereskan warung tiba-tiba didatangi dua orang pemuda tak dikenal sekitar pukul 11.30 WIB.
"Yang satu masuk, katanya mau beli minuman. Nah pas saya buka laci, saya melihat motor saya sedang diutak-atik yang sama temannya yang satu lagi. Saya teriak, eh motor saya mau diapain? Eh dia malah ngeluarin pistol. Dia bilang, diam enggak luh, gua bunuh luh. Ya Allah, saya takut. Saya pasrah," kata Yani dengan mata berkaca-kaca.
Takut dengan ancaman pelaku, Yani pun hanya bisa pasrah. Barulah setelah para pelakunya kabur, Yani menjerit sejadianya. Namun sayang, meski hari masih siang dan aktivitas di sekitar ramai, tak satupun ada warga yang berani menolongnya lantaran takut dengan ancaman pistol pelaku.
"Saya udah gebrak-gebrak meja teriak rampok-rampok, enggak ada yang mau nolong."
Akibat ulah pelaku, Yani pun terpaksa kehilangan motor Honda Beat warna kuning hitam dengan nomor polisi B 3169 EDZ. Kasusnya kini ditangani Polresta Depok.
"Kami masih menyelidiki kasusnya. Belum jelas apakah itu pistol sungguhan atau bukan. Yang jelas akan kami kembangkan," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim.
![vivamore="Baca Juga :"]
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.
