Kisah Ketua Fraksi yang 'Dikucilkan' di DPRD DKI

DPRD DKI Jakarta
Sumber :
  • Fajar GM
VIVA.co.id
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
- Ketegangan akibat perpecahan yang sempat terjadi di internal DPRD DKI Jakarta lantaran perbedaan pendapat tentang sikap DPRD dalam menyepakati anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 nampaknya masih terlihat.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Salah satunya, Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus. Dia lebih memilih mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) dan menentang keputusan dewan lainnya yang sebagian besar memilih penggunaan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk APBD 2015.
Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan


Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik, sempat menuding Bestari yang mulai terlihat akrab dan sering mendatangi kantor Ahok. Bahkan dia ditengarai telah bersekongkol dan membeberkan rahasia di DPRD kepada Ahok.

Saat ditanya tentang celotehan Taufik tersebut pun Bestari justru balik bertanya siapa itu Taufik, seolah-olah tidak mengenal wakil ketua DPRD tersebut.


"Saya kenal sama dia di sini. Saya tidak mengerti apa yang dia omongkan, Masak orang harus ikutin dia. Kami di partai ini kan masing-masing. Saya lagi tidak butuh komunikasi ke mereka kok," ujar Bestari ketus di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu 28 Maret 2015.


Bestari merasa kesal karena menilai sudah terlalu diatur. Dia mengatakan, bahwa celotehan Taufik yang menuduhnya membocorkan rahasia pimpinan merupakan statement terburuk yang pernah diucapkan oleh seorang wakil ketua DPRD, yang menurutnya kurang memahami etika berpartai.


Sebelumnya, dalam pertemuan panitia angket yang memanggil ahli hukum tata negara, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyebutkan di rapat terbuka tersebut bahwa ketua fraksi Nasdem telah berkongkalikong dengan Ahok.


Seperti yang diketahui, pada tanggal 19 Maret 2015 lalu dalam rapat pimpinan gabungan terjadi perang mulut antara Bestari dengan salah satu anggota fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman, akibat perbedaan pedapat.


Akhirnya, pada tanggal 23 Maret 2015 kemarin, pimpinan dewan mengumumkan pimpinan dewan telah sepakat menggunakan Pergub.


Setelah pengumuman resmi tersebut, Bestari yang tadinya nampak selalu menghadiri rapat-rapat pimpinan dewan, kini selalu absen dan memboikot rapat banggar yang diadakan pada tanggal 20 Maret 2015.


"Buat saya, Nasdem tidak bergantung pada pimpinan di sini, kami melaksanakn tugas konstitusi, dan kami berada di sini bukan karena pimpinan itu, tapi karena rakyat yang menentukan pilihan pada kami harus berada di sini. Saya tidak mewakili kepentingan pimpinan di sini, jadi kalau dia bilang saya dikucilkan tidak apa apa. Saya dikucilkan mereka, tapi mereka dikucilkan oleh siapa?" tuturnya.


Namun, Prasetio mengatakan, bahwa hubungan dalam internal DPRD saat ini berjalan baik dan tidak ada masalah.


Praseto juga mengungkapkan, bahwa setiap anggota mempunyai hak demokrasi yang tidak bisa diatur oleh siapapun, jadi masalah perbedaan pendapat seperti sekarang ini bukan menjadi masalah besar.


"Tidak ada amasalah. Kan itu hak demokrasinya dia. Tidak pernah ada ribut-ribut kok di sini. Perbedaan pendapat kan wajar," tuturnya.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya