Hanya 30 Sekolah di DKI yang Siap UN Online

Ilustrasi sekolah unggul dengan ffasilitas yang baik
Sumber :
  • ANTARA/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id
Wagub Djarot Pantau UN di Lapas Cipinang
- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memastikan hanya 30 sekolah yang akan mengikuti ujian nasional berbasis
computer based test
Menag: Siswa Tak Lagi Dihantui Persoalan Kelulusan
(CBT) atau online.
Tiga Hari Perjalanan, Naskah UN Akhirnya Tiba di Jakarta

Dengan rincian, satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Adapun sekolah yang melaksanakan UN online adalah SMP Penabur 2, SMAN 30, SMAN 70 dan SMAN 78.

Sedangkan untuk SMKN adalah SMKN 1, SMKN 3, SMKN 14, SMKN 19, SMKN 35, SMKN 45, SMKN 4, SMKN 12, SMKN 49, SMKN 56, SMKN 6, SMKN 8, SMKN 18, SMKN 28, SMKN 41, SMKN 43, SMKN 57, SMKN 5, SMKN 10, SMKN 22, SMKN 26, SMKN 46, SMKN 48, SMKN 50, SMKN 51, dan SMKN 39.

Kepala Disdik DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan sekolah-sekolah tersebut sudah melakukan latihan UN secara offline. Untuk membantu para peserta ujian dapat mengerjakan soal-soal berbasis CBT tersebut.

"Supaya tidak canggung, kita sudah lakukan latihan secara offline di 30 sekolah tersebut. Latihannya akan berlangsung hingga 30 Maret ini," kata Arie saat dihubungi, Sabtu 28 Maret 2015.

Menurutnya, sekolah yang dinyatakan siap melaksanakan UN online adalah sekolah yang memiliki komputer dengan rasio 1 komputer untuk 3 peserta ujian.

Kemudian, jaringan internet di sekolah tersebut harus lancar, tidak boleh terhambat apa pun. Jika jaringan internet lambat, maka akan mempengaruhi pengerjaan soal.

Pemilihan sekolah yang akan melaksanakan UN berbasis CBT atau online ini, lanjutnya dipilih langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sedangkan Disdik DKI hanya bersifat membantu saja.

"Yang melakukan verifikasi, validasi dan pengawasan adalah pihak Kemdikbud. Kami hanya membantu saja. Uji coba juga dilakukan oleh Kemdikbud. Memang dipilih sekolah yang siap saja," ujarnya.

Sedangkan sekolah-sekolah lainnya, yang belum siap melaksanakan UN online, menurut Arie akan tetap melakukan UN online manual atau seperti biasa dengan adanya naskah-naskah soal di kertas. "Ya sisanya, pakai kertas lah seperti biasa. Kan yang dipilih yang siap saja," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Bowo Irianto mengungkapkan baru satu sekolah yang benar-benar memenuhi standar kelayakan UN online, yakni SMPK Penabur 2 Jakarta Utara. Sementara, sekolah lainnya masih dalam tahap persiapan.

Bowo mengungkapkan, kelebihan ujian online adalah hemat biaya kertas. Selain itu, mengerjakan soal lebih mudah karena tidak perlu melingkari dan menghitamkan jawabannya di kertas.

"Kalau pakai kertas terkadang waktu habis untuk melingkari, dan risiko kertas sobek dan tidak terbaca komputer lebih besar," tuturnya.

Tapi ada kendalanya juga, tuturnya. Yaitu, siswa belum terbiasa menggunakan komputer dalam waktu lama. Padahal waktu ujian dilaksanakan maksimal 190 menit, atau satu setengah jam. Pembagian waktu ujian terbagi menjadi tiga gelombang. Tergantung jumlah siswa peserta ujian. Tim evaluasi dan pengawas akan dikerahkan dari kemendikbud. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya