Pakar: Kalau Sayang, Warga Harus Kritik Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, harus diberikan sanksi karena kerap melontarkan perkataan kasar di depan publik.

Prijanto Klaim Keluarga Bung Hatta Sesali Tutur Kata Ahok

Emrus menilai gaya kepemimpinan Ahok, sapaan Basuki, tidak jauh berbeda dengan mantan Gubernur era 70-an, Ali Sadikin, yang terkenal tegas dan dicintai warga. Begitu juga Ahok saat ini.
Banyak Lawan di Pilkada DKI, Ahok Tak Masalah


Tapi, menurut Emrus, tegas tidak harus kasar. Seperti yang dipertontonkan oleh Ahok saat ini.


"Seharusnya karakter tersebut dihilangkan. Saya imbau Ahok untuk mengubah karakternya dengan pola komunikasi yang sifatnya tidak merendahkan orang lain," kata Emrus di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis 26 Maret 2015.


Emrus berharap masyarakat sadar dengan memberikan sanksi sosial kepada Ahok. Sanksi itu bisa disampaikan masyarakat melalui media sosial.


Menurut Emrus, menunjukkan tanda simpati maupun kecintaan kepada pemimpin tidak melulu melontarkan pujian, tapi juga mengkritisi di saat pemimpinnya melakukan kekeliruan.


"Ketika mengkritik Ahok itu menunjukkan rasa sayang kita kepada pemimpin kita. Ketika kita membiarkan, padahal pemimpin kita tidak beretika, maka kita berada pada posisi tidak beretika juga. Orang atau lembaga yang mengambil posisi netral pada krisis amoral, sama saja tidak bermoral," kata Emrus.

Ahok kerap melontarkan kata-kata kasar di depan publik. Tak hanya kepada "lawannya" di DPRD, Ahok kerap memaki bawahannya yang salah dengan kata-kata kasar.

Teranyar, Ahok mengucapkan kata-kata kasar, termasuk kata ta**k berkali-kali saat wawancara secara langsung di stasiun TV swasta.

Berikut perkataan kasar dan kotor Ahok yang digarisbawahi KPI Pusat saat wawancara langsung di Kompas TV;

“…istri saya mau nerima CSR untuk main di kota tua. Lu buktiin aja nenek lu sialan ban**at gua bilang. Lu buktiin aja. Gue juga udah keki”.

“…lu lawan bini gua kalah lu mati aja lu. Kasih t**k aja muka lu”.

“…kalau betul ada suap 12,7 triliun kenapa si DPRD membatalkan lapor ke Bareskrim? Kok go**ok sekali lu orang? …kalau ada bukti memang nyuap apa lu laporin dong be*o. …be*o banget lu gitu lho. …sementara ada bukti gua mau nyuap lu 12,7 triliun, kok lu nggak berani laporin? Gua kuatir lu kemaluan lu punya ga nih? …eh dibalikin ini yang buat suap. Sialan nggak tuh? Makanya gua bilang panggil gua datang ke angket. Kapan lu panggil biar gua jelasin semua.

Gua bukain lu t**k-t**k semua itu seperti apa. …nggak apa-apa, biar orang tau emang t**k gua bilang.... …kalau bukan t**k apa? Kotoran. Silakan. Emang t**k namanya kok. Emang t**k, mau bilang apa. …TV jangan pernah wawancara gua live kalo nggak suka kata gua t**k segala macem. Itu bodohnya anda mau live dengan saya…”
(one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya