Kisah Tragis Ibu dan Balita Hanyut Berpelukan di Kali Angke

Ilustrasi
Sumber :
  • Muhammad Iqbal

VIVA.co.id - Kasih ibu kepada anaknya tak akan pernah bisa lekang walau harus berhadapan dengan situasi berbahaya. Itulah yang tergambarkan dalam tragedi tenggelam dan hilangnya Muhayati (38) bersama balitanya, Fahri  Husein (4 ) warga Parung Koreng, Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat di aliran Kali Angke.

Selasa pagi itu, Muhayati baru saja pulang dari pasar usai berbelanja kebutuhan rumah tangganya. Di temani Fahri, Muhayati mengendarai sepeda motor matic kesayanganya melaju menyusuri jalan menuju ke rumahnya.

Saat itu jarum jam masih menunjukkan pukul 06.30 WIB, jalanan memang agak sedikit licin karena masih terselimuti embun pagi. Perlahan Muhayati melajukan sepeda motornya di jembatan yang berada di Bendungan Polor di bantara Kali Angke.

Jembatan beton itu merupakan satu-satunya akses menuju rumahnya. Karena sudah terbiasa menghadapi medan di jembatan, Muhayati tak lagi kagok melajukan kereta besinya.

Namun, kali ini berbeda, tiba-tiba saja, sepeda motor Muhayati tergelincir dan jatuh saat roda depan sepeda motor itu baru saja mencapai ujung dari jembatan yang memiliki panjang tak lebih dari lima meter.

Muhayati pun terjatuh bersama sepeda motor bernomor polisi B 3276 BHC itu. Beruntung, ia hanya jatuh di tepi kali. Tapi, nahas bagi Fahri, tangan mungilnya tak mampu memegang erat tubuh ibunya.

Tubuh mungil Fahri pun terjatuh ke dalam aliran Kali Angke yang berarus deras. Melihat anaknya jatuh, Muhayati tak lagi berpikir panjang, ia melompat ke dalam kali dan berusaha menyelamatkan Fahri.

"Motor itu terbalik dan anak saya kecebur. Terus ibunya nolongin kemudian ikut nyebur," kata Muhammad Zibir, suami Muhayati mengisahkan, Selasa, 24 Maret 2015.

Tapi siapa sangka, meski sempat berhasil meraih tubuh Fahri dan memeluknya erat, tenaga Muhayati tak cukup kuat menahan derasnya arus hingga ia dan Fahri pun hanyut dan tenggelam.

Warga yang menyaksikan kejadian itu pun berhamburan dan berusaha mencari Muhayati dan Fahri.

Selanjutnya...

Hanyut di Kali Angke, Ditemukan Hanya Kenakan Pakaian Dalam


Meski telah mencari selama lebih dari tiga jam, usaha warga sia-sia. Muhayati dan Fahri tak kunjung ditemukan.

Baru pada sekitar pukul 11.00 WIB, Fahri ditemukan secara tak sengaja dalam kondisi sudah tak bernyawa di hilir Kali Angke.

"Ditemukan 50 meter dari tempat tenggelam, kondisinya sudah tak bernyawa tersangkut jala ikan," papar Zibir.

Jasad mungil Fahri langsung dibawa dan disemayamkan di rumah orang tuanya yang berada hanya beberapa meter dari lokasi.

Setelah dimandikan dan disalatkan, jasad Fahri akhirnya dikebumikan di pemakaman setempat.

Operasi pencarian dan penyelamatan untuk mencari Muhayati pun digelar. Puluhan tim SAR gabungan dari berbagai unsur diterjunkan.

Tak hanya aliran Kali Angke yang berair keruh saja yang diselami, tim SAR juga menyisir bantaran aliran kali itu.

Berjam-jam tim SAR melakukan pencarian, tapi tubuh Muhayati tak kunjung ditemukan. Hingga pada pukul 18.00 WIB, pencarian pun dihentikan.

Tim SAR akan kembali melakukan pencarian pagi ini, Rabu, 25 Maret 2015, pencarian akan difokuskan di beberapa cekungan yang ada di bantaran Kali Angke.

Kisah Ibu Selamatkan Anak hingga Tercebur di Kali Angke

Muhammad Ikbal - Jakarta

![vivamore="
Tim SAR Terjunkan Penyelam Cari Ibu Hilang di Kali Angke
Baca Juga :"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya