- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -Kisruh APBD tidak menghalangi niat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTTAA) ke-60. Sebaliknya, wajah Ibu Kota akan 'dipaksa' bersolek demi menyambut tamu-tamu negara 19-24 April mendatang.
Deputi Budaya dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan, salah satu bukti kesiapan Jakarta sebagai tuan rumah-- selain di Bandung-- adalah dengan menyulap wajah Jakarta dalam waktu singkat. "Pak gubernur minta saya untuk mewakili masalah KAA, kami sangat support. Antara lain kami menyanggupi permintaan gubernur agar sepanjang jalan Thamrin sampai Sudirman itu mulus, tidak ada lubang, jalan yang rusak atau pipa dan genangan air. Itu semua kan bisa merusak pemandangan juga," kata Sylviana, Selasa 24 Maret 2015.
Mengenai proyek pembangunan MRT yang belum rampung, Sylviana, juga sudah punya cara jitu agar tidak menganggu pemandangan. Rencananya, rumah-rumah darurat yang dibangun demi kepentingan proyek akan ditutupi dengan gambar-gambar bernuansa KTT Asia Afrika.
Acara yang akan berlangsung dari tanggal 19-24 April di Jakarta dan Bandung tersebut juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata. Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) meminta Dinas Pendidikan supaya ada keterlibatan siswa SMP dalam acara ini.
"Mereka (anak-anak SMP) akan datang ke JCC pada Summit Meeting dengan membawa bendera-bendera negara delegasi KTTAA dan bendera Indonesia. Tapi saya tekankan agar tidak menggangu waktu belajar mereka,"papar Sylviana.
Musik, tari-tarian (welcome dance), dan Abang None juga ikut menyemarakkan acara tahunan ini. Pada saat event berlangsung di Jakarta, Satpol PP dan Dishub telah mempersiapkan timnya untuk menjaga keamanan. Sebanyak 18 hotel juga sudah dipilih untuk para 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional yang akan datang.
Rebecca Reifi Georgina - Jakarta
