- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Fahrurozi menjadi gubernur tandingan setelah diangkat oleh gabungan organisasi masyarakat yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dilantik menjadi Gubernur DKI pada November 2014.
Salah seorang pengunjuk rasa mengklaim aksi ini akan diikuti oleh 99 ormas yang tergabung dalam GMJ termasuk Front Pembela Islam (FPI). Aksi demo, bertujuan untuk mendukung pelayangan hak angket yang tengah dilakukan DPRD DKI kepada Ahok untuk berlanjut kepada tindakan pemakzulan.
"DPRD jangan cuma jadikan angket gertak sambal. Kami minta Ahok lengser dengan angket," kata pendemo yang hanya bersedia namanya dipanggil sebagai 'Mujahidin', di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, hingga pukul 09.00, aksi masih belum dimulai. Massa yang mayoritas memakai pakaian putih-putih ditambah berbagai atribut ormasnya terus berdatangan dan untuk sementara duduk-duduk di luar pagar Gedung DPRD DKI.
Kalimat selawat dan zikir berkumandang dari mobil pick-up yang membawa speaker besar yang digunakan untuk berorasi. Massa terlihat memadati setengah bagian dari Jalan Kebon Sirih. Lalu lintas mulai tersendat.
Di halaman Gedung DPRD, puluhan polisi tampak bersiaga dan melakukan apel persiapan pengamanan aksi unjuk rasa. Perlengkapan untuk menghalau massa seperti tameng dan pentungan disimpan di belakang gerbang masuk Gedung DPRD.
Sebuah mobil taktis barracuda terlihat terparkir di halaman Gedung DPRD. Sementara itu, belum terlihat ada polisi yang melakukan pengamanan di halaman Gedung Balai Kota DKI. Hanya dua water cannon yang bersiaga dan menghadap ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
![vivamore="Baca Juga :"]