Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akhirnya buka-bukaan tentang perkataan kasar dan kotor yang kerap terlontar dari mulutnya.
Ahok mengakui, semua kata-kata kasar dan kotor yang dilontarkannya adalah bentuk luapan rasa muak dan kesalnya ia terhadap sejumlah pejabat-pejabat di DKI Jakarta yang dengan rakusnya memangsa hak rakyat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ahok mengakui, semua kata-kata kasar dan kotor yang dilontarkannya adalah bentuk luapan rasa muak dan kesalnya ia terhadap sejumlah pejabat-pejabat di DKI Jakarta yang dengan rakusnya memangsa hak rakyat.
"Itu ungkapan perasaan saya yang udah enggak tahan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 20 Maret 2015.
Amarah Ahok tak terbendung dan akhirnya ia luapkan melalui perkataan kasar dan kotornya.
Ahok menuturkan, ia merasa sakit dan miris melihat kondisi rakyat Jakarta yang hidup di bawah garis kemiskinan bahkan juga kelaparan, sementara di tengah kondisi itu, sejumlah pejabat DKI asyik menumpuk dan menghamburkan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
"Sementara masyarakat hidup begitu miskin, oknum pejabat nyolong uang gila-gilaan dengan gaya santun," kata Ahok.
Menurut Ahok, sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI dan anggota DPRD DKI hidup mewah bergelimang harta yang didapatkan dari hasil menyelewengkan anggaran milik daerah.
Ahok menjadi sorotan publik karena melontarkan kata-kata kotor hingga berkali-kali saat berbincang dengan salah satu telehisi swasta lokal.
Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung pada Selasa malam, 17 Maret 2015, kata-kata kasar berupa ta*k meluncur dari mulut Ahok saat Ahok menantang DPRD DKI yang saat ini masih melayangkan hak angket kepadanya untuk memanggil langsung dirinya.
"Makanya gua bilang, panggil gua ke angket, biar gua jelasin semua. Gua bukain ta*k ta*k semua seperti apa. Biar orang tahu, emang ta*k semua gua bilang," ujar Ahok seperti ditampilkan dalam rekaman yang beredar dari wawancara itu.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu ungkapan perasaan saya yang udah enggak tahan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 20 Maret 2015.
