Ahok: Anggota DPRD Gunakan APBD 2014 untuk Kampanye

Ahok Tak Gentar dengan Wahana Hak Angket CSR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan alokasi besaran pos anggaran pendidikan di APBD DKI tahun 2014 merupakan salah satu yang terbesar sepanjang sejarah penganggaran untuk bidang pendidikan.

Ahok, dari Begal APBD hingga 'Legalkan' PSK

Saat itu, kata Ahok sapaan akrab Basuki, bidang pendidikan mendapatkan alokasi anggaran hingga mencapai 28 persen.

"Dulu kita bangga banget anggaran pendidikan sampai 28 persen," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 17 Maret 2015.

Kendati demikian, Ahok mengatakan bahwa kebanggaan tersebut sebenarnya patut dipertanyakan. Pasalnya, pos anggaran untuk bidang pendidikan di APBD DKI tahun 2014 saat ini baru diketahui sebagai salah satu pos anggaran yang paling banyak dikorup atau disisipi dana-dana "siluman".

Ahok kemudian membeberkan pos penganggaran pendidikan di APBD DKI tahun 2014. Diketahui ada sebuah mata anggaran untuk pembuatan enam judul buku yang dipergunakan oleh salah satu anggota dewan dari Fraksi Gerindra berinisial RAS, untuk mengkampanyekan Ahok yang saat itu masih menjadi caleg di Pemilu Legislatif 2014.

"Bangga apa, itu si RAS ada pengadaan buku harganya Rp45.000, dia jual Rp150.000," kata Ahok.

Adapun keenam judul buku yang telah diterbitkan dan pengadaannya dengan menggunakan pos anggaran pendidikan di APBD DKI tahun 2014 yakni, 'Dari Kampoeng Hingga Metropolitan', 'Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi', 'Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit', 'Dari Delman Menuju MRT', 'Perempuan Betawi Menyusui', dan 'Urban Batavia Urban Jakarta'.

Selain pengadaan buku itu, APBD DKI tahun 2014 memang banyak disisipi oleh anggaran siluman. Seperti pengadaan UPS yang nilai totalnya mencapai Rp12 triliun.

Selain itu, keberadaan modus penyisipan anggaran belanja pegawai di pos penganggaran belanja barang.

"Kalau dijumlahin, APBD DKI tahun 2014, 30 sampai 40 persennya bisa habis dikeluarin untuk belanja pegawai. Di dalamnya ada biaya honor, pengadaan, pengendalian teknis. Ini yang sekarang saya buang semua," jelas Ahok. (ase)

Ikut Rapat Banggar, Ahok Cari PNS Penyisip Dana Siluman

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

Ahok Bongkar Aksi Nekat Anak Buah Sisipkan Dana Siluman

Penelitian: Ternyata Gaya Ceplas-ceplos Ahok Justru Disukai

Gaya bicara Ahok yang blak-blakan lebih disukai masyarakat

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2016