Kisah Siswi SMP yang Hilang karena Dibully

Nadhira, siswi SMP yang hilang
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
Anak-anak di AS Disarankan Punya Kartu Identitas
- Usai ditemukan, Nadhira Fajriani Ramadhan (14 tahun), siswi kelas IX SMP Al-Jannah, Cimanggis, Depok, yang hilang beberapa waktu lalu, sampai saat ini belum kembali ke sekolah. Padahal, ini adalah hari pertama Ujian Akhir Sekolah (UAS) berlangsung.

Bawa Anak ke Jakarta, Polisi Buru Pria Diduga Gafatar

Hal ini pun dibenarkan Kepala Sekolah SMP Al Jannah, Adelina S Pane, pada VIVA.co.id, saat ditemui di sekolah tersebut, di kawasan Pondok Rangon, Jalan Jambore, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin 16 Maret 2015. Penyebab dari ketidakhadiran Nadhira pun belum diketahui secara pasti oleh pihak sekolah.

"Sampai dengan hari ini, orangtua yang bersangkutan belum memberi alasan ataupun izin ke kami. Kami juga belum tahu apa alasannya dia tidak masuk hari ini. Ya, harusnya Nadhira ikut UAS," kata Adelina.

Belakangan diketahui, Nadhira adalah satu dari sejumlah siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Terkait hal ini, di sekolah pun Nadhira memiliki guru pendamping yang senantiasa berada di dekatnya.

"Ya, Nadhira adalah salah satu murid kami yang memang berkebutuhan khusus. Selain dia, ada 78 anak spesial yang berkebutuhan khusus di sekolah ini dengan 68 guru pendamping," ucapnya.

Ketidakhadiran Nadhira dalam ujian hari pertama sangat disayangkan para guru dan sejumlah siswa lainnya yang merupakan teman sekelas Nadhira. Sebab, Nadhira dikenal sebagai pribadi yang unik dan kerap membuat keceriaan bagi teman-temannya.

"Ya, kami kangen sama Nadhira, dia lucu. Kalau ada dia sekolah jadi rame," ucap sejumlah teman sekelas Nadhira.

Trauma Dibully

Di kesempatan ini pula, pihak SMP Al-Jannah mengklarifikasi tudingan yang menyebutkan jika Nadhira menghilang lantaran kerap dibully oleh teman di sekolahnya.

KPAI Minta Anak-anak Dilindungi dari Ajaran Gafatar

"Itu sama sekali tidak benar. Namun, memang, Nadhira sering sekali bercerita kalau dirinya pernah menjadi korban bully di sekolahnya yang lama. Untuk lebih jelas silahkan ke sekolahnya yang dulu, di kawasan Tebet," kata Humas SMP Al-Jannah, Yossi Srianita.

"Yang jelas, peluang terjadinya bully di sekolah ini nyaris tidak ada. Karena dalam satu ruangan ada dua guru. Dan Nadhira selalu didampingi guru pendamping. Kami juga dilengkapi dengan CCTV," timpalnya.

Meski termasuk dalam kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), namun Nadhira adalah salah satu murid yang cukup disenangi di lingkungan sekolah ini. Sekilas tidak ada yang berbeda dengan perilaku gadis berambut ikal ini. Namun, jika diamati, Nadhira ternyata memiliki kebutuhan khusus. Emosinya kerap tidak stabil, dan seringkali mencari perhatian.

"Ya, perilaku anaknya suka mencari perhatian di lingkungan. Dia berimajinasi dirinya merasa di satu tempat dan melihat musibah. Dia juga pernah cerita di sekolahnya yang dulu ditendang dan diludahi. Dalam kesehariannya, moodnya gak stabil. Bisa datang dengan kondisi gembira, bisa sedih, beberapa menit kemudian senang. Emosinya labil sekali, ada gangguan di emosinya," ungkap Wahyuni, guru pendamping Nadhira.

Pernyataan tersebut juga diungkap sejumlah rekan sekelas Nadhira. Mereka pun sering mendengar cerita Nadhira ketika menjadi korban bully di sekolahnya yang dulu.

"Ya katanya di sekolahnya yang dulu dia pernah ditendang dan dipukul sama kakak kelasnya," ucap salah satu teman Nadhira yang enggan disebut namanya.

Meski berkebutuhan khusus, namun tingkah laku Nadhira kerap mengundang gelak tawa dan perhatian lingkungan sekolah. Beberapa guru dan teman Nadhira mengatakan, pernah sewaktu-waktu Nadhira tiba-tiba menceburkan diri ke kolam ikan lantaran merasa dirinya ulang tahun.

"Pernah juga dia naik ke atas panggung nggak mau disuruh turun. Ada lagi, dia pernah juga merosot dari besi pinggiran tangga untung ketangkep pak guru," kata teman-temannya sambil tertawa mengenang tingkah laku Nadhira.

Kelakuan Nadhira ini pun kerap membuat pihak sekolah, khususnya para guru deg-degan.

"Motivasi belajarnya sangat rendah. Suka menghindar-hindar. Namun, kami sangat memaklumi. Walaupun deg-degan juga dengan perilakunya. Yang jelas dari pagi sampai sore nyaris tiap hari ada aja laporan buat kami. Ya begitulah, Nadhira adalah salah satu anak yang unik, dan baik. Jadi pembicaraan teman dan guru," kata Adelina S Pane. (one)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya