Ahok Tak Akan Revisi Gaji Fantastis PNS DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai pelantikan di Istana Negara, 19 November 2014
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id - Kementerian Dalam Negeri dalam evaluasinya menyebutkan bahwa pos belanja pegawai di APBD DKI tahun 2015 merupakan salah satu pos anggaran yang nilainya dianggap tidak rasional.

Wagub Djarot: Gaji Tinggi Bukan Jaminan PNS Tidak Korupsi

Dari total APBD DKI tahun 2015 sebesar Rp73,08 triliun, pos belanja tersebut diketahui menempati hampir seperempat dari nilai total APBD, mencapai Rp19,2 triliun.

Kendati demikian, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan tidak akan mengurangi nilai besaran pos belanja tersebut, dalam rapat pembahasan hasil evaluasi APBD yang akan dilaksanakan bersama badan anggaran (banggar) DPRD dalam sepekan ke depan.

"Saya bilang nggak perlu (direvisi) ," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 16 Maret 2015.

Ahok beralasan, walau nilainya begitu besar, namun besaran pos belanja pegawai tersebut tidak melanggar peraturan yang dikeluarkan oleh Kemendagri terkait alokasi anggaran daerah.

Wagub Djarot Singgung Mental Buruk PNS DKI

Dalam peraturan Mendagri, kata dia, pos anggaran belanja pegawai diatur tidak boleh melampaui nilai 30 persen dari total APBD, sedangkan dalam APBD DKI tahun 2015, pos anggaran belanja pegawai tersebut diketahui hanya memakan alokasi 24 persen.

Selain itu, tambah Ahok, sistem TKD dinamis yang diterapkannya juga tidak akan membuat pos anggaran belanja pegawai yang mencapai 24 persen itu terserap seluruhnya. Hal ini dikarenakan dengan sistem itu, tidak semua PNS DKI dijamin akan mendapatkan nilai penghasilan yang sama.

"Ibaratnya sekarang hujannya (penghasilannya) tergantung Anda. Sekarang yang merata itu mendungnya (potensi penghasilannya)," kata Ahok.

Seperti diketahui, Kemendagri telah mengembalikan hasil evaluasi terhadap RAPBD DKI tahun 2015 kepada Pemprov DKI pada Kamis, 12 Maret 2015. Pada pekan ini, Pemprov DKI akan memulai pembahasannya dengan DPRD.

Pembahasan itu sendiri ditargetkan bisa rampung maksimal pada pekan depan agar nilai anggaran DKI tahun 2015 sebesar Rp73,08 triliun bisa segera digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan pembenahan ibu kota di tahun 2015.

Penelitian: Ternyata Gaya Ceplas-ceplos Ahok Justru Disukai

![vivamore="Baca Juga :"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya