8 Mesin Pengolahan Air di Kepulauan Seribu Jadi Rongsokan

Pemprov DKI Jakarta Akan Tambah Pasokan Air Bersih Pada 2015
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Guna memenuhi kebutuhan air baku layak minum, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah mesin Reverse Osmosis (RO) untuk lima pulau di Kepulauan Seribu.

Alat penyulingan air laut menjadi air tawar layak minum yang dapat membuang polutan-polutan berbahaya ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kepulauan Seribu yang penduduknya sudah mencapai 21 ribu jiwa.

Kepala Dinas Tata Air, Agus Priyono, mengaku telah menganggarkan dana alokasi untuk mesin RO di Kepulauan Seribu ini. Dalam RAPBD 2015, anggaran pengadaan mesin RO sebesar Rp55 miliar untuk 5 pulau.

"Nanti tinggal bagaimana kewenangan gubernur akan gunakan APBD 2014 atau 2015. Tapi pengadaan RO ini akan tetap ada. Pengadaan RO nya empat mesin. Ada satu RO yang bisa ada di dua pulau," ujar Agus saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 15 Maret 2015.

Kelima pulau tersebut adalah Pulau Tidung, Pramuka, Panggang, Kelapa, dan Untung Jawa. Ditambahkan Agus, jika tidak ada hambatan pembangunan mesin RO akan dimulai bulan Juni hingga Agustus tahun ini.

Delapan Mesin RO Rusak


Sementera itu, Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Tri Joko Sri Margianto mengaku bahwa semua mesin Reverse Osmosis (RO) milik Pemerintah DKI di Kepulauan Seribu tidak berfungsi. Alat penyulingan air laut ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini jelas dapat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

"Dari delapan unit RO tidak ada satu pun yang berfungsi," ujar Tri saat dihubungi, Minggu 15 Maret 2015.

Delapan RO tersebut diantaranya tersebar di Pulau Tidung, Pramuka, Panggang, Kelapa, Untung Jawa, dan Harapan. Saat ini alat tersebut tidak berfungsi karena pemeliharaan yang kurang.

"Sepertinya di RAPBD 2013 dan 2014 tidak ada anggaran untuk memelihara RO di Kepulauan Seribu," lanjutnya.

Saat ini masyarakat Kepulauan SeribuĀ  harus membeli air galon seharga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu yang dibeli dari Kota Tangerang.

Menurut Tri, kesulitan memperoleh air bersih terjadi hampir merata ke seluruh wilayah Kepulauan Seribu. Terutama tiga pulau utama yang padat penduduk yaitu Tidung, Panggang, dan Kepala.

Seperti yang diketahui, di Kepulauan Seribu air bersih dapat diperoleh dengan dua cara yaitu tadah hujan serta membelinya dari Tangerang dengan membayar ongkos angkut jalur laut. (ren)

Baca juga:

Kini Wisata ke Pulau Seribu Cukup Bayar Kapal Rp15 Ribu
Jenazah korban jatuh dari Jembatan Cinta Pulau Tidung

Jembatan Cinta Pulau Tidung Makan Korban

Ibu rumah tangga itu terjatuh dan terbentur di bagian kepala.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016