'Lawan Begal, Masa Polisi Takut dengan Preman?'

Kasatreskrim Polresta Depok Agus Salim
Sumber :

VIVA.co.id - Maraknya kasus begal di ibukota, membuat polisi mengibarkan perang dengan aksi para pelaku kejahatan jalanan tersebut. Sejumlah pelakunya pun berhasil diringkus.

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Agus Salim, adalah salah seorang polisi yang tak henti-hentinya menyerukan instruksi perang terhadap para pelaku kejahatan, khususnya begal. Di bawah tangan dinginnya, puluhan pelaku aksi kejahatan jalanan dibuatnya keok hanya dalam waktu tak lebih dari tiga bulan terakhir.

Salah satu kelompok bandit sadis yang dibuatnya menjerit ialah kelompok begal Jabodetabek yang dipimpin Sartadji alias Aji. Dengan angka kasus kejahatan lebih dari 100 kasus, pria yang dikenal sebagai kapten begal itu pun dipaksa menyerah tanpa ampun.

Sebelumnya, Agus juga terlibat langsung dalam aksi penyergapan sarang begal di Desa Sasak Panjang, Bojonggede. Di bawah komandonya, polisi berhasil mengamankan lebih dari satu kontainer barang dugaan hasil kejahatan para pelaku begal.

Tak cukup sampai di situ, pria bertubuh kekar ini juga kerap menyisir sejumlah lokasi yang dianggap rawan aksi kejahatan. Salah satunya ialah Terminal Depok.

Operasi ini pun kembali membuahkan hasil, polisi menemukan sebuah bedeng dengan 6 motor bodong dan sejumlah senjata tajam tak bertuan. Di lokasi ini, polisi mengamankan seorang pria berinisial A yang dianggap sebagai preman dan diyakini bertanggung jawab atas temuan tersebut.

Prinsip dari Kompol Agus Salim hanya satu, polisi tidak boleh takut terhadap preman. "Masa polisi takut sama preman? Siapapun yang membuat resah masyarakat dan menggangu keamanan wajib kita sikat," ujar pria bersuara gahar ini pada VIVA.co.id.

Seperti diketahui, Sartadji alias Aji yang merupakan kapten dari kelompok, Badrul alias Dengke, Ahmat Jaelani, Angga Andriyansyah, Rama alias Tebo dan Nopriyadi alias Bandrek dibekuk jajaran Satuan Reskrim Polresta Depok saat tengah tertidur pulas di sebuah kamar kontrakan di kawasan Parung, Bogor, Sabtu 8 Maret 2015.

Modus kelompok pencuri spesialis motor ini berbeda dengan aksi kelompok begal dan kejahatan jalanan lainnya. Kelompok yang membekali diri dengan senjata tajam seperti golok dan celurit ini menggunakan mobil minibus sebagai alat bantu kejahatannya.

Caranya, mobil yang disewa ini lebih dulu dimodifikasi dengan dicopot bangku tengah dan bagian belakang. Ini digunakan untuk menaruh motor hasil curian. Akibat perbuatannya, Aji cs yang tercatat sudah dua kali masuk penjara itu pun kini kembali merasakan dinginnya tembok di balik jeruji besi. (one)

Modus Baru Begal, Pura-pura Tersenggol Motor Korban

Baca juga:



Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016