VIVA.co.id - Temuan bedeng yang diduga markas pelaku tindak kejahatan pembegalan di tengah area Terminal Kota Depok cukup menggemparkan.
Pasalnya, lokasi markas itu tepat di pusat keramaian Kota Depok dan berada hanya sekitar 300 meter dari Markas Polres Kota Depok.
Yang cukup mengherankan, pihak Dinas Perhubungan Kota Depok selaku pengelola Terminal Depok mengaku tidak tahu tentang keberadaan markas begal itu.
Kepala Terminal Depok, Renold John berdalih hal itu di luar kewenangan dan tanggungjawabnya.
"Sebenarnya masalah itu kan ranahnya Kantibmas, dan itu kewenangannya kepolisian. Kita tahu yang nongkrong. Sudah ada koordinasi terkait masalah ini. Tapi kan yang datang ke terminal kan orangnya beda-beda enggak menetap," kata Renold John kepada VIVA.co.id, Kamis 12 Maret 2015.
Jhon mengatakan, tugasnya sebagai Kepala Terminal hanya tapi mengatur lalu lintas saja.
"Kadang bahkan kita bersentuhan juga dengan pelaku yang mabuk. Akhirnya kita yang menyetop. Kalau ada kita mereka tidak berani melakukan aksi yang meresahkan," ujar John.
Markas begal ditemukan secara tak sengaja saat pasukan bersenjata dari jajaran Polres Kota Depok melakukan operasi pemberantasan preminisme jalanan di sekitar terminal.
Sekilas memang tak ada yang menyangka bedeng kumuh di tengah terminal itu adalah markas begal.
Namun, setelah digeledah, polisi menemukan enam unit sepeda motor dalam kondisi sudah dipreteli yang diduga hasil kejahatan pembegalan. Polisi juga menemukan berbagai jenis senjata tajam dalam markas begal itu.
Sementara itu, saat ini, polisi sudah mengamankan seluruh barang bukti yang ditemukan di markas ke begal ke Markas Polres Kota Depok.
"Masih kami dalami, kasusnya akan kami kembangkan. Ada dua orang yang sedang kami periksa. Benar ada beberapa motor yang sudah dipreteli tanpa surat dan pemiliknya serta ada senjata tajam jenis celurit, samurai dan besi pemukul yang biasa ditaruh di tangan," kata Kabag Ops Polresta Depok Komisaris Tri Yulianto.
![vivamore="Baca Juga :"]
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.
