Geger Banjir Darah di Pecinan Batavia (1)

Revitalisasi Kawasan Kota Tua Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
- Beberapa tahun lalu warga Jakarta dikejutkan dengan penemuan dua tengkorak manusia di Gedung Bank Mega, Jalan Pintu Besar Utara Nomor 31-33, Jakarta Barat. Tengkorak itu ditemukan oleh dua penggali tanah saat hendak menggali septic tank. Dari hasil otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo diketahui bahwa tengkorak itu telah berumur ratusan tahun.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Tak lama setelah itu sejumlah pekerja proyek renovasi Gereja Kristen Baptis Jakarta (GKBJ) Sawah Besar menemukan benda yang diduga tulang belulang manusia.

Pihak kepolisian segera membawa potongan benda asing itu ke RS Cipto. Dugaan awal, pecahan tulang itu merupakan tulang manusia. Untuk memastikannya, pecahan tulang itu diteliti.

GKBJ sudah berdiri sejak tahun 1952.  Benda-benda yang ditemukan para pekerja berada di bawah gereja bersejarah itu diduga, mungkin tulang tengkorak dari zaman Belanda.

“Sebenarnya pada 1972 juga telah ditemukan puluhan tengkorak manusia di Jalan Kopi 2A,” kata Sejarahwan Betawi Alwi Shahab saat ditemui di rumahnya, bilangan Condet, Jakarta Timur.

Sejarahwan Betawi Alwi Shahab

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

Sejarahwan Betawi Alwi Shahab

Alwi menceritakan, saat itu beberapa penggali lobang fondasi dari rencana pembangunan sebuah toko bertingkat di Jalan Kopi 2A di daerah Kota, menemukan beberapa tengkorak. Tak ayal lagi Dinas Museum & Sejarah DKI Jakarta serta Lembaga Purbakala & Peninggalan Nasional segera datang melakukan penelitian.

Saat itu berhasil memperoleh 83 tengkorak manusia, serta tulang-tulang tubuh lain yang belum dihitung jumlahnya.  Pada 10 lobang penggalian yang, memendam tengkorak atau rangka ini terdapat pula rantai-rantai besi, borgol, uang logam serta benda-benda keramik Cina.

Sebagian rangka dalam keadaan tertekuk --kepala bertemu kaki-- sedang yang lain banyak tertusuk paku sehingga memberi kesan disalib. Diduga tengkorak-tengkorak itu berasal ketika terjadi peristiwa pembantaian Orang-orang China di Batavia pada 1740.

Alwi mengkisahkan Sejak Jan Pieters Zoon Coen menjadi Gubernur Jendral dan merebut Batavia, ia mengimbau agar orang-orang China membangun kota tersebut.

Maka ada 8000 orang China yang bermukim di sini, dan di antara mereka ada yang diberi pimpinan atau kepala sendiri yang diberi pangkat Kapten (Kapitein der Chineze atau Kapten Orang-Orang Cina). Gubernur Jendral setelah Jan Pieters Zoon Coen juga memberi kesempatan luas bagi kiprah orang-orang China.

Di masa Jacques Specx, orang China sangat puas atas penerimaan VOC, sehingga ketika akan mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jendral VOC, masyarakat China menganugerahinya medali emas.

"Sebagai tanda terima kasih dan kenangan selalu. Kami warga China Batavia membuat medali ini untuk Jacques Specx, Gubernur Jendral di Hindia Timur tokoh terkemuka dan pelindung kami," demikian tulisan yang terdapat dalam medali emas tersebut.

Namun peningkatan jumlah penduduk China membuat khawatir para pembesar VOC lainnya. Mereka melihat diantara orang-orang yang pendatang itu, tidak semuanya jago dagang dan berkebun, tapi ada diantara mereka yang menganggur.

“Tak heran bila kemudian bermunculan kasus pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Para penganggur ini tidak hanya menyerang warga pribumi tetapi juga warga Belanda,” kata Alwi. Bersambung.

Laporan Dody Handoko

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya