Jambret Dikira Begal yang Tewas Sayang pada Anak Tirinya

Pembegal.
Sumber :
VIVA.co.id
Modus Baru Begal, Pura-pura Tersenggol Motor Korban
- Inez Patricia, istri pelaku penjambretan yang tewas dihakimi massa di Jalan Purbaya, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 1 Maret 2015 kemarin, masih tak menyangka jika suaminya tewas.

Ibu Rumah Tangga Jual Ribuan 'Pil Setan' ke Begal

Ia tidak habis pikir, nasib rumah tangganya berakhir sama dengan suami keduanya.

Wanita 36 tahun ini pernah menjanda selama kurang lebih enam tahun sebelum akhirnya ia menikah lagi pada September 2013 dengan Cecep Saidin.

Suami pertamanya meninggal lantaran sakit liver, dari pernikahannya ia dikaruniai dua anak, yakni M cewek usia 15 tahun saat ini masih dijenjang SMP dan RD cowok 12 tahun, di jenjang SD. Sementara dengan Cecep, ia dikaruniai seorang anak, D, yang masih berusia 10 bulan.

"Saya tidak mau nikah lagi mas kalau ujungnya seperti ini, saya lebih baik sendiri mengurus ketiga anak saya. Dulunya kan saya juga tak mau menikah, makanya saya lama sendiri enam tahunan," ujarĀ  Inez, Sabtu, 7 Maret 2015.

Ia juga menceritakan sosok Cecep yang baik hati dan sayang anak. Almarhum dikenal sangat dekat dengan sang anak, terlebih dengan anak lelakinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Dia itu kalau anaknya minta apa aja juga dikasih ya kalau ada, apapun pasti dia turutin mas kalau anaknya minta. Pas tahu ayahnya meninggal kan si adek langsung buka internet cari kabar ayahnya, foto ayahnya ia simpan semua," katanya.

Cecep Saidin sendiri semasa hidup tinggal di kediaman sang mertua di Jalan Batu Ampar 7 No 68 Rt 6 Rw 5, Batu Ampar, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun beberapa bulan terakhir ia memang jarang tinggal atau tidur di rumah lantaran malu dengan mertua karena tak lagi bisa dengan cukup memberi nafkah.

Setelah peristiwa ini, Inez mengaku tidak tahu harus menghidupi keluarganya. Ia mengatakan akan bekerja, namun dengan usianya yang sudah mencapai kepala tiga, wanita lulusan jurusan Sekretaris ini lebih condong membuka usaha.

"Umur saya kan sudah tau mas, mau kerja juga patokannya umur, susah kan, mau tidak mau ya harus buka usaha", kata Inez.

Seperti diketahui, Cecep tewas mengenaskan karena dihakimi massa di dekat kantor Badan Intelijen Negara (BIN) di kawasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu 1 Maret 2015.

Cecep diamuk massa setelah diteriki sebagai pelaku begal oleh seorang wanita saat berusaha merampas harta milik wanita itu bersama tiga rekannya.

Cecep memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil. Ia diduga nekat manjambret karena kebutuhan ekonomi.

![vivamore="Baca Juga :"]

Empat Tahun Komeng Cs Dalangi Pembegalan di Depok
[/vivamore]
Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016