- VIVanews/Syaefullah
VIVA.co.id - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, memuji salah satu kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dalam mengatasi kemacetan di ibukota. Selain pembangunan fasilitas transportasi publik, MRT, pria yang akrab disapa Ahok itu juga memberlakukan parkir meter elektronik.
Kebijakan itu, kata Galuzin, berpotensi mengurangi kemacetan di Jakarta. Hal itu disampaikan Galuzin ketika ditemui media di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 Maret 2015.
Dia menyebut kemacetan juga terjadi di Ibu Kota Moskow. Melihat niat nyata Ahok untuk membebaskan Jakarta dari kemacetan, Galuzin mengaku setuju dengan penerapan ide parkir meter tersebut.
"Ide Ahok sangat baik untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta," kata diplomat Rusia itu.
Rusia, lanjut Galuzin, juga siap membantu membebaskan Jakarta dari kemacetan. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail bantuan seperti apa yang ditawarkan oleh negari beruang merah tersebut.
Selain isu penanganan kemacetan di Jakarta, Galuzin mengatakan Rusia juga siap menjalin hubungan kerjasama di bidang pendidikan dan pengelolaan sampah.
Bagi Rusia, Indonesia sudah dianggap sebagai mitra baik. Sehingga, apa pun kebijakan Ahok untuk kemajuan Jakarta, akan didukung oleh Rusia. "Ahok punya kebijakan yang bagus. Saya berharap Ahok bisa membuat Jakarta menjadi lebih baik," imbuh katanya.
Alat parkir elektronik kali pertama diluncurkan pada akhir September tahun lalu. Alat parkir ini sudah digunakan di Jalan Agus Salim (Sabang).
Di Jalan Sabang terdapat sekitar 11 alat. Alat tersebut diimpor dari Swedia. Bagi sepeda motor yang terparkir di Jalan Sabang maka dikenakan tarif Rp2 ribu per jam, sementara untuk mobil Rp5 ribu per jam.
Alat tersebut juga dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV). Selain itu, publik juga bisa menggunakan sistem e-money untuk membayar tarif parkir.
Baca juga:
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
