Sumber :
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang melaporkan Alex Usman ke kepolisian terkait dugaan korupsi dalam proyek pengadaan ratusan perangkat uninterruptible power supply (UPS) yang dianggarkan dalam APBD DKI tahun 2014.
Alex, pejabat pembuat komitmen dalam lelang pengadaan UPS yang dilakukan di Kotamadya Jakarta Barat pada tahun 2014, diperiksa bersama 5 orang lainnya oleh penyidik dari Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kemarin.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bareskrim Sita Surat yang Dikirim Ahok ke DPRD
Alex, pejabat pembuat komitmen dalam lelang pengadaan UPS yang dilakukan di Kotamadya Jakarta Barat pada tahun 2014, diperiksa bersama 5 orang lainnya oleh penyidik dari Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kemarin.
"Saya
enggak
tahu siapa yang melaporkannya. Cuma yang saya dengar, (di proyek pengadaan UPS itu) memang ada Sudin (suku dinas) yang main," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 5 Maret 2015.
Ahok kini menyerahkan sepenuhnya proses pemeriksaan terhadap Alex dan 5 orang terduga lainnya kepada kepolisian.
Alex saat ini diketahui menjabat sebagai Kepala seksi sarana dan prasarana suku dinas pendidikan menengah Jakarta Barat.
Proyek pengadaan UPS di APBD DKI tahun 2014, diperkirakan merugikan keuangan DKI setidaknya hingga Rp285 miliar. Ada 49 sekolah yang menerima penganggaran pengadaan UPS dengan nilai di kisaran Rp5,8 miliar. Sebanyak 44 nama perusahaan, juga diketahui memenangkan tender itu. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya
