'Dana Siluman APBD DKI 2015 Belum Bisa Dipidana''

Ahok Berikan Kartu BPJS Bagi Para Narapidana
Sumber :
  • Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengujungi Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur (28/2/2014)
VIVA.co.id
Ahok Setuju RAPBD 2016 Disahkan Melalui Perda
- Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok itu agar berhati-hati menyikapi persoalan APBD DKI 2015. Karena, menurut Undang-Undang Pemerintah Daerah dan UU Keuangan Daerah, kepala daerah adalah penanggung jawab anggaran.

'Bersemedi' Lagi Sampai Jumat, Ahok Cari Anggaran Siluman

Margarito juga menyoroti keputusan Ahok yang menyerahkan draf APBD DKI 2015 "versi Pemprov DKI", yang isinya berbeda dengan APBD DKI 2015 "versi DPRD DKI" ke Kementerian Dalam Negeri. Ahok menuding APBD DKI versi DPRD telah direkayasa, sehingga terdapat dana-dana siluman.
Pemekaran, Lampung Akan Bertambah Dua Kabupaten


Menurut dia, Ahok bisa dianggap melanggar UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dengan menyerahkan RAPBD 2015 yang bukan hasil kesepakatan legislatif dan eksekutif ke Kemendagri.


"Kepala daerah dalam hal ini Ahok adalah penanggung jawab anggaran. Penyimpangan tahun 2014 juga menjadi tanggung jawab Ahok secara konstitusional," kata Margarito kepada
VIVA.co.id
, Minggu, 1 Maret 2015.


Sementara itu, Margarito masih mempertanyakan sikap Ahok yang melaporkan munculnya dana-dana siluman APBD DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab kata dia, APBD DKI mana yang sebenarnya dilaporkan Ahok ke KPK.


Bila yang dilaporkan APBD DKI tahun 2015, anggaran tersebut sama sekali belum digunakan. Bahkan, hingga awal Maret 2015, nasib APBD DKI 2015 tak kunjung disahkan.


"Kalau yang dilaporkan itu APBD DKI 2015 tidak bisa dipidanakan.
Kan
belum digunakan sama sekali," ujarnya. [Baca: ]


Margarito yakin Ahok melaporkan dugaan korupsi dalam APBD DKI 2014. Namun, belum bisa diputuskan apakah ada indikasi korupsi dalam penggunaan anggaran tahun 2014 tersebut dalam waktu singkat.


Kendati demikian, untuk menjawab kisruh soal APBD DKI ini, Margarito mendukung upaya DPRD DKI menggulirkan hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai, hak angket yang dimiliki dewan merupakan cara yang tepat untuk menjawab dan meluruskan semua persoalan ini.


"Supaya semua jadi terang-benderang," ujar dia.

Baca juga:

Dana-dana Siluman APBD DKI yang Bikin Ahok Murka


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya