Ahok: e-budgeting Cegah DPRD Titip Dana Siluman

Ahok Menunjukan Tanda Terima dari DPP Gerindra atas Surat Penggunduran Dirinya
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebut penerapan sistem elektronik e-budgeting diadopsi dari Pemerintah Kota Surabaya. Penerapan itu dilakukan dalam rangka pengetatan proses penyusunan anggaran, agar dana-dana siluman atau titipan tidak mudah dimasukkan.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Sebelumnya, Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan proses penyusunan anggaran di Pemprov DKI selalu dilakukan secara manual dengan hanya menggunakan bantuan piranti lunak Microsoft Excel.

"Kalau hanya pakai Excel, kamu bisa comot-comot anggaran seenaknya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 27 Februari 2015.

Namun semenjak diterapkannya e-budgeting, proses input mata anggaran tidak bisa dilakukan sebebas seperti sebelumnya. Kegiatan itu hanya bisa dilakukan oleh perangkat eksekutif saja.

"Itupun hanya bisa dibuka dengan menggunakan password. Dengan password itu, kita bisa mengetahui siapa yang memasukkan, dan jam berapa dia memasukannya," kata Ahok.

Dengan cara itu, Pemprov DKI juga sekaligus melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 35 PUU-XI/2013. Putusan itu mengatur bahwa hak budgeting yang dimiliki oleh DPRD hanyalah sebatas pengawasan penyusunan anggaran, tidak sampai ke tahap penginputan mata anggaran yang hanya dilakukan bisa dilakukan oleh eksekutif.

"Makanya sekarang orang DPRD kesulitan. Kalau dulu dia maksain orang, SKPD kita untuk ngisi," jelas Ahok. (ren)

Baca juga:

Posko logistik demo 4 November

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ada empat posko yang disiapkan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016