Ahok Akan Laporkan Mark Up Pengadaan UPS

Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menegaskan bahwa dia akan melapor kepada pihak berwenang terkait pengadaan unit-unit Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk sekolah-sekolah di Jakarta yang nilai pengadaannya di APBD DKI tahun 2014 tidak masuk akal karena mencapai Rp5,8 miliar untuk setiap unit UPS.

Ahok Pastikan Diri Maju di Pilgub DKI 2017
"Saya kira ini sudah masuk ketindakan mark-up. Untuk kejahatan, pasti akan kita laporkan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 26 Februari 2015.

Kapolda Metro Minta Ahok Keluarkan Pergub CCTV
Ahok mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kecolongan karena pada 2014, Pemprov memang belum menerapkan secara penuh sistem e-budgeting untuk kegiatan penganggaran APBD.

Ahok Bangga Jika DPRD Mampu Lengserkan Jabatannya
"Makanya saya ngotot ingin pake e-budgeting," ujar Ahok.

Guna melakukan pelaporan itu, Ahok masih mengumpulkan data-data pendukung. Ahok belum mau menyebutkan apakah pelaporan itu dilakukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Kejaksaan Agung.

"Nanti akan kita pikirkan," ujar Ahok.

Ahok, kembali menaruh kecurigaannya kepada oknum di DPRD DKI. Pasalnya, di draft APBD DKI tahun 2015 'versi DPRD', Ahok juga menemukan keberadaan penganggaran pengadaan UPS yang nilainya lebih tidak masuk akal.

Di draft APBD tahun ini, pengadaan UPS itu dilakukan untuk diberikan kepada seluruh kantor kelurahan dan kecamatan di Kotamadya Jakarta Barat dan nilainya termasuk kepada total anggaran siluman di APBD DKI tahun 2015 yang dikatakan oleh Ahok mencapai Rp12,1 triliun.

"Saya kira ini perlu kita selidiki, jangan-jangan pemasok UPS-nya sama. Tapi kita tenang saja, kan dia (DPRD DKI) baru paripurna. Kasih nafas dulu saja lah dia," ujar Ahok.

Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya