- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama diserbu warga begitu tiba di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta. Senin, 23 Februari 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, tiba di kompleks pemerintahan yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan itu pada pukul 07.40 WIB.
Warga yang berjumlah sekitar 20 orang mengaku berasal dari Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Mereka mengadukan pemukimannya yang hendak digusur oleh Satpol PP Jakarta Barat.
"Satpol PP sudah terlihat berjaga dari tanggal 20 Februari, kami mau digusur tapi tidak disediakan rumah susun. Bagaimana ini Pak?" ujar seorang bapak yang diketahui bernama Asep pada Senin, 23 Februari 2015.
Ahok menerima pengaduan warga tersebut, namun ia tidak mau menelan mentah-mentah keluhan yang disampaikan oleh warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke jajaran pemerintahannya yang berada di Kotamadya Jakarta Barat.
"Kita konfirmasi dulu di lapangan biar saya tahu apa yang terjadi, saya nggak mau ditipu lagi," kata Ahok.
Ahok kemudian meminta salah seorang perwakilan dari warga untuk menuliskan nomor kontaknya. Ia berjanji Pemprov DKI akan menindaklanjuti keluhan tersebut setelah jajarannya di Jakarta Barat melaporkan serinci mungkin perihal rencana penertiban di kelurahan tersebut.
Asep yang merupakan perwakilan dari warga mengeluhkan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI dan ketidakjelasan nasib mereka bila penggusuran jadi dilakukan.
"Kita nggak mau digusur sekarang. Belum ada rusun kok main gusur, jelas lah kami merasa terganggu," ucap Asep.
Usai menerima keluhan para warga selama sekitar 15 menit, Ahok segera masuk ke ruangannya. Sedangkan warga, melanjutkan menyampaikan keluhannya kepada salah seorang staf Ahok. Setelah merasa semua keluhannya terakomodir, warga meninggalkan kompleks Balai Kota.
Baca juga:
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
