- estonian-air.ee
VIVA.co.id - Kisruh yang terjadi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta, terkait anggaran APBD belum usai. Anggota dewan itu bahkan mengancam menggulingkan Ahok, sapaan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Situasi itu rupanya dimanfaatkan oleh orang tak bertanggungjawab yang makin memanaskan situasi untuk mengancam balik anggota DPRD.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Fahmi Zulfikar Hasibuan, mengaku sering mendapat ancaman teror. Ancaman tersebut datang dari orang yang mengaku Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ancaman tersebut paling sering datang melalui pesan singkat atau SMS.
"Ngakunya sih orang Ahok. Apakah benar dia orangnya Ahok atau bukan, masih sedang kami telusuri. Yang jelas diteror SMS, saya tidak takut,” ujar Fahmi, Kamis, 19 Februari 2015.
Politisi Hanura ini pun melakukan tindakan persuasif. Ia mengajak bertemu sang peneror. "Saya tanya maunya dia apa, enggak berani jawab. Sekarang, nomor handphone peneror itu sudah tidak aktif lagi,” kata dia.
Seperti diketahui, kisruh antara Pemprov DKI dan DPRD DKI berawal dari tuduhan Ahok terhadap salah seorang anggota DPRD DKI yang diduga telah berkirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri hingga Kemendagri akhirnya mengembalikan rancangan APBD DKI 2015 ke Pemprov DKI.
Oknum DPRD tersebut, kata Ahok, masih berupaya untuk meloloskan anggaran sebesar Rp8,8 triliun yang pengajuannya sebenarnya sudah pernah ia coret sebelum APBD DKI 2015 disahkan DPRD DKI pada tanggal 27 Januari 2015 yang lalu.
Pemerintah Provinsi DKI menyerahkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai APBD DKI 2015 kepada Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 2 Februari 2015. Namun demikian, Kemendagri menyerahkannya kembali kepada Pemprov DKI pada pekan lalu dikarenakan dokumen APBD tersebut dinilai berantakan dan masih kurang lengkap. (ren)
Baca juga:
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
