Ciri-ciri Wilayah Sasaran Empuk Para Begal Motor

Korban baru begal motor di Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id - Aksi begal motor belakangan ini marak terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Bahkan sebagian dari pelaku, nekat menghilangkan nyawa korbannya untuk mendapatkan motor yang
menjadi incarannya.

Menurut Kriminolog Anggi Aulina, aksi ini biasanya dilakukan para pelaku di beberapa wilayah yang dianggapnya mendukung. Salah satu wilayah yang mumpuni untuk melancarkan aksi kejahatannya adalah
tempat gelap.

"Biasanya, wilayah-wilayah yang menjadi lokasi favorit para begal motor ialah kawasan yang lokasi penerangan jalannya minim. Lalu, pos polisi yang tidak ada, dan jalanan yang sepi lalu lintas," ujar Anggi Aulina dalam wawancara dengan tvOne, Minggu 15 Februari 2015.

Di kondisi tersebut, kata Anggi, secara otomatis masyarakat memiliki keterbatasan untuk menjaga dirinya di ruang publik. Tak heran jika kemudian pelaku dapat leluasa menganiaya korban atau bahkan
membunuhnya jika si korban melakukan tindakan perlawanan.

"Maka itu, sebaiknya masyarakat dapat menghindari kasus-kasus seperti ini dengan mengetahui lokasi-lokasi rawan, dan mengetahui jam-jam rawan begal motor," ujarnya.

Struktur begal motor

Terkait struktur para pembegal motor, Anggi membaginya dalam tiga bagian. Pertama, pelaku merupakan penjahat yang tidak terstruktur, kedua pelaku bagian dari sindikat, dan ketiga pelaku merupakan bagian yang tertruktur dan terlibat sindikat.
 
Wilayah operasi para pembegal pun dikatakannya sangat banyak. Setidaknya, kasus-kasus ini berlaku di beberapa wilayah penyangga kota besar, seperti halnya Depok, Bekasi dan Tangerang.

"Yang pasti, pemerintah daerah dan polisi harus sesegera mungkin menghentikan kasus ini, jangan sampai begal motor jadi bisnis yang menguntungkan," ujar dia.

Modus Baru Begal, Pura-pura Tersenggol Motor Korban

Baca juga:

Ibu Rumah Tangga Jual Ribuan 'Pil Setan' ke Begal

Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016