Wagub Djarot Ingin Hadapi Banjir dengan Terowongan Raksasa

Smart tunnel Malaysia
Sumber :
  • http://smarttunnel.com.my

VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memunculkan kembali wacana pembangunan deep tunnel, atau terowongan bawah tanah multi fungsi untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta.

Solusi-solusi penanganan banjir konvensional yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta selama ini, kata Djarot, tidak akan pernah mampu untuk benar-benar membebaskan ibu kota dari permasalahan banjir yang selalu berulang setiap tahunnya.

"Harus ada lompatan. Untuk menyelesaikan persoalan banjir seperti ini harus ada terobosan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 13 Februari 2015.

Sama seperti yang pernah disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di awal, wacana ini juga sempat mengemuka pada tahun 2013 yang lalu.

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Djarot kembali menjelaskan bahwa deep tunnel tidak hanya sekadar terowongan yang berfungsi untuk membantu mengalirkan debit air yang begitu besar di saat musim penghujan.

Keberadaan deep tunnel ini, kata Djarot, juga bisa digunakan sebagai fasilitas transportasi bawah tanah, fasilitas pengolahan air limbah, hingga fasilitas penyediaan air bawah tanah. "Terobosan ini sudah dilakukan di banyak negara," ujarnya.

Djarot mengaku bahwa wacana pembangunan deep tunnel memang sudah bergaung sejak lama, sejak masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada 2007 yang lalu. Namun, menurutnya, tidak ada keberanian dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya untuk mulai menjalankan pembangunan mega proyek ini.

"Kita selalu berpikir ini akan membebankan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," ujar Djarot.

Padahal, kata Djarot, pemerintah bisa melaksanakan strategi menggandeng pihak swasta untuk mulai menjalankan pembangunan proyek itu.

Maka dari itulah, dia mengatakan bahwa Pemprov DKI kali ini menjalankan strategi itu untuk membuat proyek deep tunnel tidak hanya sekadar wacana, namun bisa benar-benar terealisasi.

Djarot, sebelumnya baru saja menyelesaikan rapat dengan Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta dan Dewan Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk membahas hal ini.

Dengan melibatkan pihak swasta, kata dia, baik APBN maupun APBD tidak akan terbebani, karena pihak swasta itu sendiri yang menanamkan modalnya untuk berinvestasi.

"Saya tekankan ini investasi, betul-betul dari luar. Kita sudah bisa bangun ini," ujar Djarot.

Meski masih belum mau menyebutkan pihak-pihak swasta mana saja yang telah bersedia ikut berinvestasi, Djarot mengatakan bahwa kajian teknis dan kajian bisnis dari mega proyek ini akan segera terselesaikan pada bulan April 2015.

"Bila kajiannya sudah selesai, tinggal saya koordinasikan antara instansi-instansi terkait, termasuk pemerintah pusat, karena ini tanggung jawab pemerintah pusat juga," ujar Djarot.

Djarot mengatakan bahwa kajian teknis itu nantinya akan termasuk kepada lokasi di mana proyek itu akan dibangun.

Bila proyek deep tunnel selesai dibangun, dia menambahkan, kuantitas banjir di Jakarta akan benar-benar berkurang secara signifikan. Pengoperasian saluran air raksasa ini akan membantu banjir kanal barat dan banjir kanal timur untuk mengalirkan limpahan air banjir di Jakarta ke laut.

Kedua kanal banjir itu pengoperasiannya saat ini belum maksimal, karena kemajuan pembangunan sodetan kali Ciliwung baru mencapai 20 hingga 30 persen.

"Dia akan bantu kita mengurangi banjir. Saya katakan mengurangi, karena kita tidak mungkin bisa membuat Jakarta betul-betul 100 persen bebas dari banjir dalam waktu dekat. Tetapi, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi," ujar Djarot. (asp)

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan

Jangan Lewatkan Berita Populer Ini:

Katulampa Siaga I, Jakarta Tak Akan Diterjang Banjir Besar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya