- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Jakarta diperkirakan masih belum bebas dari bencana banjir hingga 30 tahun ke depan. Demikian menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi.
"Tidak mungkin Jakarta tidak banjir. Jika pun bisa, maka dibutuhkan waktu paling singkat 30 tahun," kata Basuki dalam perbincangan bersama tvOne, Rabu 11 Februari 2015.
Menurut Basuki, apa yang diperkirakannya itu bukan perkiraan tanpa data dan fakta ilmiah. Jakarta sulit membebaskan diri dari bencana banjir karena faktor topografi wilayahnya yang berada di bawah permukaan laut atau lebih rendah dari permukaan laut.
"Air dari hulu tumpah di Jakarta tanpa bisa turun ke laut, karena permukaan laut lebih tinggi dari permukaan Jakarta apalagi saat terjadi rob," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, saat memantau Sungai Ciliwung.
Menurut Djarot, yang dapat dilakukan Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat hanya mengendalikan banjir. "Yang terpenting itu adalah mengendalikan banjir dengan pompa dan normalisasi waduk dan sungai sambil berusaha mencari jalan keluar bebas banjir," ujar Djarot.
Bencana banjir di Jakarta bukan lagi bencana lima tahunan tapi sudah terjadi setiap tahun.
Di bencana banjir Februari 2015 ini, banjir merendam tak hanya wilayah pinggiran kota tapi juga ke tengah kota bahkan merendam Istana Negara. (ren)
Baca juga:
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
