Inilah Temuan Mengejutkan Wagub Djarot di Kepulauan Seribu

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id -
Pendaftaran Masih Lama, PDIP Belum Pikirkan Cagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menemukan banyak hal mengejutkan saat blusukan untuk pertama kalinya ke Kepulauan Seribu.

Masjid SMA Senilai Rp3,6 Miliar Diresmikan Wagub Djarot

Temuan pertama yang membuat Djarot terkejut adalah sebuah bangunan besar yang dibiarkan terbengkalai di Pulau Untung Jawa. Bangunan itu adalah Pusat Jajanan Serba Ada alias Pujasera. Bangunan Pujasera ditemukan secara tak sengaja saat kapal yang ditumpangi Djarot terdampar diterjang ombak di pulau itu.
Wagub Djarot Bicara Soal Jadi Wakil Sandiaga Uno


Djarot tak kalah terkejut ketika tahu bahwa bangunan itu dibangun melalui dana dari APBN Pemprov DKI tahun 2008 dan 2010 dengan nilai total anggaran mencapai Rp6 miliar.


Temuan yang tak kalah mengejutkan lainnya adalah, ditemukannya bangunan pelabuhan di Pulau Untung Jawa yang sangat eksklusif.


Pelabuhan itu berada di depan kantor Suku Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Bangunan itu dikatakan eksklusif karena tak bisa disandari kapal nelayan maupun kapal penumpang, sebab di sekelilingnya dipagari dengan tembok tinggi.


"Hanya kapal Dishub yang boleh sandar, ampun deh, ini kan dibangun dengan uang rakyat," kata Djarot.


Temuan mengejutkan lainnya adalah sebuah bangunan pemecah gelombang yang dibangun di pantai dangkal yang tidak memiliki gelombang tinggi di Pulau Karya. Djarot menilai, bangunan itu bukan sebuah pemecah gelombang, melainkan hanya sebuah tanggul penahan air biasa.


"Kalau pemecah ombak itu bentuknya menjorok ke laut atau vertikal bukan horizontal seperti itu. Kalau itu seperti tanggul," ujarnya.


Masih di Pulau Karya, Djarot menemukan sebanyak 33 sepeda pemadam kebakaran. Jumlah tersebut dianggap terlalu banyak. Sebab, hanya beberapa pulau saja yang padat penduduknya, seperti Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, dan Pulau Tidung.


"Satu pulau satu saja, karena kan banyak air di sini. Jadi tidak terlalu memerlukan ini (sepeda pemadam). Justru yang membutuhkan yang ada di daratan, seperti Tambora yang penduduknya padat. Nanti dikembalikan ini," ujarnya.


Menurut Djarot, semua temuan itu adalah bentuk pemborosan dan buang-buang anggaran yang dilakukan pejabat Pemprov DKI Jakarta terdahulu era Gubernur Fauzi Bowo.


"Ini pelajaran bagus. Inilah kita ingin tunjukkan amburadulnya perencanaan masa lalu. Tahun depan, tidak boleh lagi perencanaan yang tidak jelas seperti ini. Namanya pemborosan luar biasa," kata Djarot. (one)


Baca juga:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya