Waspada, Pelaku Kejahatan Mulai Berani Lukai Korban

Puluhan Preman Diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengatakan, terjadi perubahan tren kejahatan di Jakarta belakangan ini. Dia menilai, dari sebelumnya pelaku hanya mencegat dan menodong, kini mereka sudah mulai berani menusuk korban dengan senjata.

"Ada perubahan, sekarang mereka lebih sadis, karena saat ini korban sudah berani melakukan perlawanan," ujar Unggung, Rabu, 4 Februari 2015.

Unggung menjelaskan, kasus begal motor yang belakangan ini marak merupakan salah satu contoh sadisnya kejahatan yang tak segan lukai korban.

Namun, dia mengaku telah menangkap beberapa pelaku begal tersebut. "Jadi, mereka berkelompok yang terdiri lima atau tujuh orang," kata dia.

Mantan Kakor Brimob Polri ini juga telah memerintahkan anggota untuk menindak tegas bagi pelaku tindak kriminalitas. Sebab hal itu tertuang dalam Peraturan Kapolri (Perkap) No.1/2009.

Modus Baru Begal, Pura-pura Tersenggol Motor Korban

"Kalau mereka melawan dan membahayakan, kami sudah perintahkan untuk tindak tegas berupa tembak di tempat," katanya.

Untuk mencegah meningkatnya kriminalitas, Unggung yang juga mantan kapolda Jawa Timur ini akan menempatkan personelnya ke permukiman warga dan lokasi rawan.

"Nanti kami optimalkan juga pos pantau yang diisi petugas bersenjata lengkap mulai dari senjata genggam hingga laras panjang," tuturnya.

Tangkap ribuan preman

Unggung menambahkan, dalam operasi yang dilakukan selama satu bulan, Polda dan jajaran telah menangkap 2.785 orang yang diduga preman. Dari jumlah tersebut, 305 orang di antaranya resmi ditahan, sedangkan sisanya dibina.

"Operasi kewilayahan ini kami gelar selama 30 hari mulai 19 Januari-17 Februari nanti. Operasi yang kami laksanakan ini berkaitan dengan pemberantasan preman. Jadi, hasil operasi hampir satu bulan ini kami menangkap 2.785 orang dan 305 orang di antaranya kami tingkatkan menjadi penyidikan," katanya.

Selain menangkap preman, polisi, kata Unggung, juga menyita 4 pucuk senjata api, 71 bilah senjata tajam, 88 unit motor, 20 unit mobil, 99 unit ponsel, dan 14.319 botol minuman keras.

Sementara itu, dari hasil Operasi Cipta Kondisi yang digelar setiap malam, polisi menyita 183,76 gram sabu, 1,2 ton ganja, 217 butir ekstasi, 21 bilah senjata tajam, 10 unit motor, 5 unit mobil, 11 pucuk senjata api rakitan, dan 195 botol minuman keras.

Selanjutnya, operasi 21 razia berhasil disita 15 pucuk senjata api satu di antaranya senjata api organik, 46 buah peluru, 4 bilah senjata tajam, 6 buah kunci letter T, pisau komando satu bilah, 8 buah mata kunci, 26 unit motor, dan 3 buah HP.

"Kalau narkoba, ada 532 tersangka yang kami tahan dari 445 kasus, dengan barang bukti 264,8 gram sabu, 264,8 kg serbuk heroin dan 12.303 butir ekstasi," tuturnya. (art)

Aplikasi Partmaps Diklaim Antibegal

Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

Aplikasi itu dapat dimanfaatkan juga untuk kondisi darurat lain.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016