Tarik Retribusi PKL, DKI Terapkan Sistem Autodebet

PKL di Monas
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, secara resmi menerapkan sistem autodebet untuk menarik retribusi perdagangan dari para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di DKI Jakarta.

Masih Banyak yang Liburan, CFD Tak Seramai Biasanya

Dengan sistem ini, pungutan retribusi yang biasanya ditagih secara tunai oleh petugas, kini dilakukan secara otomatis melalui mekanisme autodebet setiap bulan dari rekening Bank DKI yang dimiliki setiap PKL.

"Penarikan retribusi dengan cara ini dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Selain mendidik pedagang untuk selalu tertib melakukan pembayaran, juga untuk mencegah terjadinya pungutan-pungutan liar," ujar Asisten Perekonomian Wali Kota Jakarta Pusat, Sulastri Gultom di tempat peluncuran sistem pembayaran tersebut di kawasan pedagang ikan hias di Jalan Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Utara, Kamis 29 Januari 2015.

Target Kredit Tak Tercapai, Ahok: Dinas UMKMP Buta Soal PKL

Sulastri mengatakan, saat ini, Pemprov DKI sudah menerapkan sistem tersebut di 42 titik kawasan PKL di seluruh Jakarta Pusat. Ke depan, sistem ini akan diterapkan secara bertahap kepada seluruh PKL yang ada di Ibu Kota.

Direktur Operasional Bank DKI, Martono Soeprapto, menjelaskan autodebet akan dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan. Menurutnya, sistem ini akan memberikan kepraktisan kepada para PKL, karena mereka tidak perlu menyisihkan uangnya untuk membayar retribusi yang biasanya ditagih setiap hari.

Pemerintah Akan Berikan Hak Guna Bangunan pada PKL

"Setelah terbiasa, akan dianggap lebih mudah. Sebulan sekali, kami mendebet rekening mereka sebesar Rp90 ribu. Sama dengan besaran retribusi sebesar Rp3.000, yang biasanya ditagihkan setiap hari," ujar Martono.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang melakukan peluncuran ini mengatakan, sistem ini juga melindungi para PKL dari oknum jual beli lapak yang biasanya menguasai beberapa kawasan perdagangan tertentu, kemudian menyewakan lapaknya kepada para PKL dengan harga yang tinggi.

Sistem ini, kata Ahok, sapaan akrab Basuki, juga bisa membantu para PKL untuk memperoleh modal usaha, karena Bank DKI akan menyediakan bantuan kredit kepada mereka.

"Daripada pinjam sama tengkulak, tiap hari bayarnya mahal, mendingan pinjam sama kita enggak pakai bunga. Sistem kartu ini, memang kita buat juga buat bantu pedagang pemula." (asp)


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya