Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan, hingga kini masih banyak ditemukan preman yang beraksi di kawasan Monas dan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Data banyaknya preman itu didapatkan dari Polda Metro Jaya yang setiap pekannya rutin melakukan razia di sejumlah tempat yang rawan kriminalitas.
Baca juga:
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Data banyaknya preman itu didapatkan dari Polda Metro Jaya yang setiap pekannya rutin melakukan razia di sejumlah tempat yang rawan kriminalitas.
Ahok akan mengambil alih semua preman di Jakarta, dan bahkan mau menjadi pimpinan dari mereka. "Saya harus jadi kepala preman yang resmi," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa, 27 Januari 2015.
Ahok menjelaskan, maksud dari pimpinan preman yang resmi yaitu dengan mempekerjakan mereka serta para preman itu akan mendapat gaji yang utuh.
"Kalau mau dapat duit sekian dari parkir, saya kasih yang resmi. Jadi kalau mereka mau kerjasama sama saya, ya yang resmi dengan titel preman baru dan saya kepala preman baru di Jakarta," jelas Ahok.
Sementara itu, untuk mengantisipasi banyaknya preman yang masih beraksi di Jakarta, dia akan meratakan semua kawasan kumuh. Tempat itu, lanjut Ahok, diduga sebagai lokasi persembunyiaan mereka.
"Jadi kawasan kumuh dibongkar, dan mereka dipindahkan ke rusun yang manusiawi sehingga bisa saya kontrol. Di situ akan terlihat kegiatannya, dan meminta para istri agar mempengaruhi suaminya supaya tidak macam-macam," jelas Ahok.
Selain itu juga, upaya membebaskan Jakarta dari preman yakni dengan memasang CCTV, khususnya di sepanjang jalan protokol untuk memantau aktivitas warga. (one)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ahok akan mengambil alih semua preman di Jakarta, dan bahkan mau menjadi pimpinan dari mereka. "Saya harus jadi kepala preman yang resmi," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa, 27 Januari 2015.
