- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menjalankan rencana membangun moda transportasi kereta rel ringan (light rail transit/LRT) tanpa melibatkan APBD DKI 2015.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengumpulkan perusahaan-perusahaan pengembang swasta untuk memaparkan kebutuhan kota Jakarta terhadap moda transportasi LRT, serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat oleh mereka jika ikut membangun moda transportasi tersebut.
"Kita minta mereka yang bangunkan LRT, dan mereka semua setuju, tanggapannya bagus. Ya sudah, kita seneng kalau mereka semua setuju," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 22 Januari 2015.
Perusahaan tersebut, kata Ahok, akan mulai membuat desain infrastruktur untuk jalur LRT yang ditargetkan diselesaikan pada akhir bulan Januari 2015.
Selanjutnya, mereka akan mulai melakukan pekerjaan pembangunan fisik ditargetkan berlangsung selama 3 tahun.
Pengerjaan itu memang diutamakan, karena Pemprov DKI menargetkan moda transportasi ini bisa dimulai pengoperasiannya pada saat Jakarta menyelenggarakan pesta olahraga terbesar antar bangsa-bangsa se-Asia, Asian Games ke-18, pada tahun 2018 nanti. "Kita kejar LRT ini buat Asian Games," kata Ahok.
Ahok mengatakan bahwa pada tahap awal pengerjaannya, Pemprov DKI akan memprioritaskan pengerjaan 2 dari 7 koridor LRT yang direncanakan. Kedua koridor itu adalah Koridor 1 rute Kebayoran Lama - Kelapa Gading sepanjang 21,6 kilometer, dan Koridor 7 rute Pesing - Bandara Soekarno Hatta sepanjang 18,5 kilometer. (ren)