Hindari Mafia Kuburan, DPRD Minta Biaya Makam Dihapus

Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Muhammad Sanusi geram mendengar masih adanya permainan dalam mengelola tempat pemakaman umum di Jakarta. Padahal pendapatan dari retribusi makam tak sampai miliaran, cuma ratusan juta rupiah.

Dia meminta Gubernur DKI Jakarta merevisi Perda untuk menggratiskan biaya retribusi pemakaman. “Ini perda yang mau kami uji revisi,”  kata Sanusi, saat ditemui di Gedung DPRD, Rabu, 21 Januari 2015.

Sanusi juga mengimbau Dinas Pertamanan dan Pemakaman memiliki pilot project anti premanisme di kawasan pemakaman. Dalam peraturan daerah yang telah berlaku, orang miskin tidak dikenakan biaya retribusi apa pun. Namun pada kenyataannya orang miskin juga harus bayar.

"Per mayat itu kurang lebih Rp800 ribu,” kata Sanusi.

Menurut dia, pungutan liar ini terjadi karena kurangnya sosialisasi masyarakat tentang tarif retribusi pemakaman. Karenanya dia meminta Gubernur untuk mensosialisasikan hingga ke lurah. "Bila perlu umumkan di televisi bahwa orang Jakarta yang dianggap tidak mampu itu gratis biaya pemakamannya," katanya. (hd)

Wagub Djarot Turun Tangan Bongkar Makam Fiktif

Baca juga:

Pembongkaran makam fiktif di TPU Menteng Pulo.

48 PNS DKI Jakarta Dicopot, Terlibat Kasus Makam Fiktif

Ada enam pegawai lepas yang juga ikut terlibat dan dipecat.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016