- iStock
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebetulnya ia tidak keberatan dengan keberadaan minimarket di Jakarta. Namun, keberadaan minimarket harus saling menguntungkan dengan toko yang ada.
"Kita tidak pernah mempolemikkan antara minimarket dan toko-toko kelontong. Itu konsep yang salah,” ujar Ahok sapaan Basuki di Balai kota, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut Ahok, menjamurnya minimarket di Jakarta merupakan bentuk kebutuhan masyarakat. Untuk mengalihkan ke pasar tradisional, harusnya mutunya diperbaiki terlebih dahulu.
“Tergantung kondisi, sebab ada kebutuhan kalau mau larang, ya bagaimana?" kata Ahok.
Menurut Ahok, selama pasar modern atau minimarket masih banyak peminatnya, maka kehadirannya akan tetap ada. Ahok menilai, minimarket merupakan perkembangan gaya hidup di Jakarta.
"Kayak sekarang kamu masih mau enggak duduk di kloset yang jongkok? Orang sudah beralih ke yang duduk. Balik ke jongkok ya sudah gemetar kamu," ujar Ahok.
Meski demikian, Ahok menegaskan bahwa munculnya minimarket harus mengikuti aturan di DKI. "Kalau dia terlarang, enggak ada izin, ya harus tutup. Apalagi yang bisa bikin kemacetan," jelas Ahok.
Baca juga: