- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebutkan akan memfokuskan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015 untuk pembangunan infrastruktur. APBD itu juga akan lebih banyak untuk penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada Badan-badan usaha milik DKI (BUMD).
"Anggaran kita banyak untuk PMP dan PU (pekerjaan umum)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 12 Januari 2015.
Berdasarkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS), ada 8 BUMD milik DKI yang akan diberi kucuran dana tahun ini.
Rinciannya adalah Rp500 miliar untuk PT. Pembangunan Jaya Ancol, Rp1,5 triliun untuk PT. Bank DKI, Rp2 triliun untuk PT. Transportasi Jakarta, Rp1,08 triliun untuk PD Pasar Jaya, Rp500 miliar untuk PT. Jakarta Tourisindo, Rp4,62 triliun untuk PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun, Rp500 miliar untuk PT. Jakarta Propertindo, dan Rp570 miliar untuk PD PAL Jaya.
Ahok didampingi oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dan Sekretaris Daerah Saifullah rencananya akan menyampaikan pidato di hadapan para anggota dewan pada jam 13.00 WIB nanti untuk menyampaikan rancangan APBD DKI tahun 2015 tersebut.
"Saya akan sampaikan pidato sesuai dengan yang kemarin (KUAPPAS) sudah disetujui," kata Ahok.
Usai rancangan tersebut disahkan, DPRD akan melakukan pembahasan di tingkat komisi dan fraksi, menyampaikan kembali hasil pandangannya dalam rapat paripurna, kemudian baru mengesahkan APBD DKI tahun 2015.
Setelah disahkan, dana APBD baru bisa dicairkan setelah Kementerian Dalam Negeri menyetujui rincian dana yang diajukan oleh DPRD.
DPRD DKI menargetkan pengesahan dana APBD itu bisa dilakukan di akhir bulan ini.
"Tanggal 27 Januari kita ketok palu," ujar Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, melalui pesan singkat. (ren)
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
