VIVAnews - Akibat jebolnya Tanggul Pluit yang berada di Pantai Mutiara, Jakarta Utara berdampak pada delapan kelurahan di Jakarta Utara.
Kedelapan kelurahan itu sempat tergenang akibat jebolnya tanggul sepanjang 60 meter itu. Tanggul ini tidak bisa menahan gelombang pasang yang mencapai 2,5 meter.
Berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsian (Satkorlak PBP) DKI Jakarta, delapan kelurahan yang terendam tersebut, yaitu Kelurahan Penjaringan terendam 60 sentimeter dan Kelurahan Kamalmuara terendam 10-15 sentimeter.
Lokasi lainnya lagi di Kelurahan Pejagalan, tepatnya di Jl Teluk Gong Raya. Sedangkan di Kelurahan Kapukmuara terendam 5-35 sentimeter dan Kelurahan Pluit ketinggian air mencapai 20-60 sentimeter.
Lalu Kelurahan Kelurahan Manggadua Selatan tepatnya di Jalan Pangeran Jayakarta terendam 30 sentimeter. Kemudian di Kelurahan Gunungsahari, tepatnya Jalan Industri tergenang setinggi 30 sentimeter dan Kelurahan Cempakaputih Timur, tepatnya perempatan Coca-cola tergenang 10-20 sentimeter.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara , Irvan Amthas seperti dikutip situs Pemerintah DKI, menjelaskan, tanggul jebol terjadi pada Selasa, 12 Mei 2009 sekitar pukul 04.00 WIB.
Panjang tanggul sekitar 420 meter, dan yang jebol sekitar 60 meter, tepatnya di sebelah perumahan Pantai Mutiara, di dekat pompa Waduk Pluit.
Tanggul tersebut di bawah wewenang pengembang Pantai Mutiara, bukan di bawah tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. "Pemeliharaan tanggul itu menjadi tanggung jawab pengembang Pantai Mutiara,” kata Irvan.
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
