Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Di saat ibu-ibu Indonesia tengah bersuka cita merayakan hari ibu, puluhan ibu warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat masih harus berjuang mendapatkan hak mereka yang terampas karena penggusuran.
Senin 22 Desember 2014, sejumlah ibu warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat berkumpul di pintu gerbang masuk Balai Kota Jakarta.
Yulianisa Sulistyoningrum/ Jakarta
Senin 22 Desember 2014, sejumlah ibu warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat berkumpul di pintu gerbang masuk Balai Kota Jakarta.
Mereka berkumpul bukan untuk mengikuti peringatan hari ibu yang sedang digelar di tempat itu.
"Kami ke sini ingin minta kejelasan dari pemerintah bagaimana dengan nasib kami setelah digusur," kata Jamilah, koordinator warga.
Jamilah menuturkan, dia dan ibu-ibu yang lain hanya ingin menuntut janji Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terkait pemindahan warga ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Cengkareng pasca digusur dari sekitar bantaran sungai.
"Kita cuma mau kejelasan saja dari pemerintah. Semua warga juga sudah setuju untuk pindah ke rusunawa tapi pemerintah cuma menyediakan untuk 50 KK. Terus yang lain mau pindah ke mana?" ujar Jamilah.
Menurut Jamilah, Pemprov DKI sebelum menjanjikan akan memfasilitasi seluruh warga korban gusuran yang berjumlah sekitar 195 kepala keluarga untuk ditempatkan di rusunawa.
Namun, pada kenyataannya, hanya 50 kepala keluarga saja yang dipindahkan ke rusunawa.
Hingga saat ini, ibu-ibu masih bertahan di depan pintu gerbang Balai Kota Jakarta dengan pengawalan petugas kepolisian sambil menunggu kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta.
Yulianisa Sulistyoningrum/ Jakarta
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mereka berkumpul bukan untuk mengikuti peringatan hari ibu yang sedang digelar di tempat itu.