Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Uji coba larangan sepeda motor melintas di Jalan Protokol tidak hanya membingungkan warga Jakarta. Tapi juga merugikan warga.
Seperti yang dialami para tukang ojek. Sejak uji coba berjalan, penghasilan mereka menjadi turun drastis dari sebelum adanya pemberlakukan uji coba.
Seperti yang dialami para tukang ojek. Sejak uji coba berjalan, penghasilan mereka menjadi turun drastis dari sebelum adanya pemberlakukan uji coba.
"Biasanya sehari Rp 100 ribu, kemarin tanggal 17 Desember, dapat Rp60 ribu sehari," kata Yopen, tukang ojek yang mangkal di Bunderan HI, Kamis 18 Desember 2014.
Yopen menuturkan, penghasilannya menjadi berkurang karena jarak tempuh ke lokasi yang dituju penyewa ojeknya menjadi lebih jauh dan memakan waktu yang lebih banyak dari biasanya.
"Biasanya ke Sarinah cuma limat menit, tapi kalo muter bisa sepuluh sampai lima belasĀ menit," ujarnya.
Tak hanya itu saja, Yopen dan sesama tukang ojek lainnya juga terancam kehilangan penumpang. Sebab, mau tidak mau, Yopen menaikan tarif sewa ojeknya untuk menutupi penambahan bahan bakar.
"Biasanya gini deh, ke Sarinah Rp 15 ribu, sekarang kan harus mutar, jadi Rp 20 ribu," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Biasanya sehari Rp 100 ribu, kemarin tanggal 17 Desember, dapat Rp60 ribu sehari," kata Yopen, tukang ojek yang mangkal di Bunderan HI, Kamis 18 Desember 2014.