Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Posisi mantan Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, sebagai kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang akan diusulkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tampaknya terancam tereliminasi.
Pasalnya, Ahok, sapaan Basuki, mendapat informasi dugaan keterlibatan Bambang dalam kasus gratifikasi DPRD Kota Surabaya dan Pemkot Surabaya pada 2013 lalu. Diketahui, Bambang sempat menjadi tersangka dalam kasus yang menguras anggaran sebesar Rp720 juta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pasalnya, Ahok, sapaan Basuki, mendapat informasi dugaan keterlibatan Bambang dalam kasus gratifikasi DPRD Kota Surabaya dan Pemkot Surabaya pada 2013 lalu. Diketahui, Bambang sempat menjadi tersangka dalam kasus yang menguras anggaran sebesar Rp720 juta.
Baca Juga :
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
"Kalau dia (Bambang DH) ada masalah ya sudah, jangan dipilih," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 28 November 2014.
Dengan muncul informasi itu ke telinga Ahok, mantan Bupati Belitung Timur itu kini memastikan tidak ada nama Bambang lagi sebagai kandidat yang akan dipertimbangkan untuk mendampinginya selama memimpin ibu kota.
Namun, Ahok tetap menyebut ada tiga kandidat yang akan dipertimbangan, yakni Sarwo Handayani dan Djarot Saiful Hidayat, Boy Sadikin.
"Saya tetap berpegang, jika saya bisa mendapatkan yang terbaik, kenapa saya harus ambil yang kurang baik?" ujar Ahok.
Namun, Ahok kembali belum bisa memastikan kapan akan mengajukan nama calon wakil gubernurnya itu kepada Presiden Joko Widodo. Dia beralasan, masih menunggu Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang mekanisme pemilihan Kepala Daerah.
"Nanti kita lihat saja. Batasnya kan sampai tanggal 6 Desember saya bisa mengajukan nama," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau dia (Bambang DH) ada masalah ya sudah, jangan dipilih," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 28 November 2014.
