Proyek Bandara di Marunda Batal, DKI Pilih Bangun di Karawang

Pesawat Sukhoi Super Jet 100 lepas landas di Halim
Sumber :
  • REUTERS/sergeydolya.livejournal.com/Handout

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan rencana proyek bandar udara di Marunda, Jakarta Utara. Alternatifnya, bangun di Karawang, Jawa Barat.

Awalnya, DKI akan bangun bandara di Marunda. Namanya sudah disiapkan, "Ali Sadikin International Airport." Ditargetkan proyek itu akan selesai dalam waktu 3 tahun untuk menambah volume arus penumpang dan barang ke Ibu Kota.

Namun, setelah dipelajari lebih lanjut, proyek di Marunda itu sulit terwujud. "Secara teknis, ternyata itu tidak bisa menambah kapasitas volume penumpang dan barang," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 28 November 2014.

Ahok menerangkan, berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, keberadaan bandara baru yang sama-sama berada di sekitar Jakarta hanya akan membuat lalu lintas pesawat yang mendarat baik di Bandara Soekarno-Hatta, maupun Bandara Halim Perdanakusumah menjadi terhambat.

Karena pesawat harus bergiliran menunggu untuk bisa memasuki ruang udara Jakarta agar bisa mendarat di ketiga bandara itu.

Maka untuk meningkatkan volume penumpang dan barang yang menuju ke Jakarta, Ahok menegaskan bahwa pembangunan bandara baru akan lebih efektif bila dilakukan di luar kota.

"Makanya lebih baik kita melakukan investasi di Karawang, supaya DKI punya bandara sendiri. Apalagi lahan di Karawang ini 90 persennya milik Perum Perhutani. Kalau Perhutani pusat kasih kita izin untuk bangun, kita tidak akan menghabiskan banyak uang untuk lakukan pembebasan lahan," ujar Ahok.

Wacana pembangunan bandara milik DKI di luar kota pertama kali muncul saat Ahok melakukan pertemuan dengan 9 kepala daerah dalam Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis, 27 November 2014 kemarin.

Ahok beralasan, pembangunan bandara atau infrastruktur-infrastruktur lainnya yang terkait dengan kepentingan DKI di kota mitra, selain akan berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat di daerah itu, akan memiliki dampak positif juga terhadap pertumbuhan ekonomi di ibu kota.

Sebagai langkah awal dari realisasi wacana itu, Ahok mengatakan bahwa  Pemprov DKI akan mengirimkan surat ketertarikan pembangunan infrastruktur bandara ke Kementerian Perhubungan. Ia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan komitmennya untuk mendukung rencana pembangunan bandara ini.

"Kalau dapat tanahnya, langsung kita kerjain. Jadi model kita salah satunya adalah membangun banyak infrastruktur di luar kota, supaya orang juga tidak banyak menyerbu ke Jakarta," ujar Ahok. (ren)

Surya Paloh Sambut Baik PKS Jika Ikut Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran
Ilustrasi keamanan siber.

Jika Lolos Tes Ini, Keamanan Siber Bank di Indonesia Sudah Tangguh

Empat dari sepuluh bank terbesar di Indonesia menaruh kepercayaan kepada Spentera perihal keamanan siber.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024