Sumber :
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVAnews - Pengurus DPP Partai Golkar resmi melaporkan insiden kericuhan yang terjadi saat rapat Pleno Golkar pada Senin dan Selasa kemarin ke Polres Jakarta Barat.
Kericuhan tersebut dikarenakan ketika gelaran rapat, sejumlah kelompok yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pimpinan Yorris Raweyei menggeruduk masuk sehingga rapat ditutup karena tidak kondusif.
"Secara resmi kita sudah laporkan sebagai tindak pidana," ungkap politisi Partai Gokar Nurdin Halid saat acara jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 26 November 2014.
Baca Juga :
Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Nurdin menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi saat itu sangat tidak pantas dilakukan sebagai kader partai khususnya Partai Golkar.
Hal serupa juga diungkapkan, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Menurut dia, sistem yang diterapkan pada Partai Golkar saat ini sangatlah efektif dan kader-kader yang tidak taat aturan dianggap melakukan tindakan ilegal.
"Siapapun nanti yang menduduki atas nama kelompok-kelompok yang tidak legal itu tentu kita tidak memperkenankan," ucap Idrus.
Atas kericuhan tersebut, Idrus pun mempertanyakan mengapa baru saat ini kader-kader yang membuat kericuhan datang kembali ke DPP.
"Kami akan mengambil langkah-langkah tegas, yang nantinya bilamana melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti itu, tentu sebagai kader Partai Golkar tidak menghargai," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal serupa juga diungkapkan, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Menurut dia, sistem yang diterapkan pada Partai Golkar saat ini sangatlah efektif dan kader-kader yang tidak taat aturan dianggap melakukan tindakan ilegal.