BBM Naik, Buruh Jakarta Tuntut Revisi UMP

Demo Buruh
Sumber :
VIVAnews
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
- Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kembali melakukan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Mereka menuntut pemerintah provinsi DKI Jakarta merevisi  besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI yang telah ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada tanggal 17 November 2014 yang lalu, sebesar Rp2,7 juta.
Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati


"Pengesahan itu tidak disetujui oleh buruh, kami meminta dilakukannya revisi supaya besaran UMP tahun 2015 bisa berada di atas kisaran Rp3,2 juta," ujar Gusti, orator aksi yang juga merupakan anggota KSPI, di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 26 November 2014.


Gusti menuturkan, buruh tetap bersikeras menuntut perubahan nominal UMP itu karena menurutnya. Sebab, komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang digunakan untuk menetapkan UMP dalam pembahasan yang dilakukan Dewan Pengupahan sebelumnya tidak memperhitungkan penyesuaian harga BBM yang saat ini naik.


Selain itu, dia juga menilai besaran UMP DKI seharusnya lebih besar dari besaran UMP di daerah penyangganya. "Besaran UMP Bekasi saja Rp2,9 juta," ujar Gusti.


Jika tuntuttan itu tidak terpenuhi, lanjut Gusti, para buruh mengancam akan menggelar aksi mogok nasional pada tanggal 11 dan 12 Desember 2014.


"Mogok nasional itu adalah langkah terakhir kami (jika besaran UMP tidak direvisi)," ujar Jenggot.


Berdasarkan pantauan VIVAnews, aksi berlangsung di depan Gedung Balai Kota DKI selama kurang lebih 45 menit. Para buruh tiba di Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 14.00 WIB dengan membawa berbagai perlengkapan demonstrasi mereka seperti spanduk yang berisi tuntutan, bendera-bendera organisasi mereka, serta 2 unit mobil komando yang digunakan para orator.


Unjuk rasa sempat diwarnai oleh aksi pembakaran ban dan upaya menerobos gerbang gedung Balai Kota. Tindakan ini membuat lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan tersendat karena massa sempat menyebar dan memenuhi ruas jalan tersebut.


Namun, tindakan itu tidak berlangsung terlalu lama karena petugas kepolisian dan pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota segera memadamkan api dan melakukan upaya pengetatan pengamanan.


Massa terpantau meninggalkan Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 14.45 WIB, mereka memutar menuju depan Gedung DPRD DKI, di Jalan Kebon Sirih.


Sebelum meninggalkan Jalan Medan Merdeka Selatan, para buruh yang membawa sepeda motor kompak menyalakan klakson dan menarik pedal gas sepeda motornya. Hal ini membuat suasana unjuk rasa menjadi teramat bising selama beberapa menit.


Saat ini para buruh terpantau tengah melanjutkan aksinya di depan Gedung DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih dengan menyuarakan tuntutan yang sama.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya